Lisa POV
"Jangan bergerak terlalu banyak Limario atau aku akan meninju lukamu, kau fallen yang keras kepala"
Aku memelototi Jisoo saat dia mencoba yang terbaik untuk merawat lukaku.
"Chaeng, apakah kau menemukannya?"
Dia menatapku dengan tatapan kecewa dan mau tak mau aku merasakan sakitnya semakin dekat dengan kenyataan bahwa aku mungkin kehilangan satu-satunya gadis yang pernah kucintai.
Satu-satunya gadis yang aku rela mengorbankan segalanya.
Satu-satunya gadis yang kuberikan hatiku.
Jennie Ruby Jane Kim.
"Istirahatlah Lis, kau butuh kekuatanmu"
"Tidak Chaeng! Mengetahui Jennie dalam bahaya besar, aku tidak bisa beristirahat bahkan untuk sedetik pun!"
"Aku mengerti" dia memberiku senyum yang sedih dan aku merasa bersalah karena bertindak seperti bajingan.
"Hei, kau tidak perlu berteriak padanya. Apa kau ingin aku merobek lukamu sampai terbuka?"
"Maaf, chipmunk" aku menunduk untuk meminta maaf pada sahabatku.
"Tidak apa-apa Lis, aku mengerti bagaimana perasaanmu" dia tersenyum padaku sambil mengangkat burung lain ke udara. Dia telah berbisik dan memberikan instruksi untuk melacak Jennie melalui udara.
"Aku membawa perban" Byul datang dengan sekantong persediaan obat-obatan sementara Seulgi pulang untuk memastikan Irene dan Solar baik-baik saja sementara kami melacak dan memburu Taehyung.
"Terima kasih, Byul"
Aku melirik jam dan sudah 2 jam sejak Jennie diculik. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi jadi aku berdiri tetapi akhirnya jatuh ke meja tengah.
"Damn it, Lisa! Kau hanya memperburuk keadaan!"
"Apa yang aku lewatkan?"
Seulgi tiba di apartemen dengan alis berkerut.
"Si tolol ini tidak tahu cara mendengarkan. Aku menyuruhnya berhenti bergerak dan istirahat sementara Chaeng mencoba melacak kemana Taehyung membawa Jennie"
Seulgi membantuku berdiri dan membaringkanku kembali di sofa.
"Kau butuh kekuatan Lis, kita tidak tahu apa yang menunggu kita"
"Sekarang minumlah ini, anak keras kepala. Ini akan membantu lukanya cepat sembuh"
Jisoo membuatku minum beberapa jenis cairan dan dalam hitungan detik, aku pingsan.
"I love you my fallen"
Dia menatapku dengan air mata bercucuran di sudut matanya, mata seperti kucing yang membuatku jatuh cinta.
"Jennie, tunggu!"
Aku mencoba berlari cepat tetapi semakin aku mempercepat langkahku, semakin dia menjauh.
"Princess!"
Segala sesuatu di sekitarku mulai memudar. Sampai aku melihat Jennie diikat di kursi dengan darah mengalir dari wajahnya yang cantik.
"Jennie, bangun"
Aku menangkup pipinya dan mencoba membangunkannya, tapi sepertinya aku baru saja kehilangan suaraku- tidak ada yang keluar dari mulutku.
"Jennie, kumohon jangan tinggalkan aku"
Dia mulai berubah menjadi debu...
"Tidak, Jennie tolong jangan. Tolong jangan lakukan ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Renegade - JENLISA (ID) GxG ✔
Fiksi PenggemarKetika seorang malaikat diusir dari surga, mereka menyebutnya Renegade (pemberontak). Ada 3 aturan sederhana bagi seorang Renegade untuk bereinkarnasi: 1. Nama harus tetap tidak diketahui 2. Identitas dan bentuk aslinya harus dirahasiakan 3. Terakhi...