🌼 Mantra Cinta Kanaya | 5

98 54 33
                                    

Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.

─── ❝ Selamat Membaca❞ ───

Dentuman keras music terdengar begitu menyeruak ke seluruh ruangan diskotik, beberapa orang terlihat tengah asik menikmati alunan musik sembari menegak beberapa minuman beralkohol di tangan mereka.

Tapi tidak dengan seorang pria bernama Arkana, ia terlihat masih menatap kosong ke arah depan tanpa sedikitpun perduli dengan kekasihnya Aira yang sedari tadi tak hentinya mencium tengkuk leher pria itu.

"Uda Ra, gue lagi nggak mau main," tolak Arkana, pria itu bahkan sampai mendorong sedikit tubuh Aira agar menjauh darinya.

"Kenapa? Biasanya lo yang paling suka gue cium," tanya Aira heran.

Arkana yang enggan menjawab pertanyaan Aira memilih untuk pergi begitu saja dengan perasaan gelisah, entah apa yang membuat perasaan Arkana sedikit tak tenang.

Tangan Arkana masih sibuk mencari nomor seseorang didalam ponselnya.

"Tumben lo nelpon? Mau tanya soal Kanaya lagi?" tanya seorang pria bernama Saka dari sebrang telpon.

"Dia uda sampai rumah belum?" tanya Arkana sembari menyenderkan tubuhnya pada motor sport kesayangannya.

"....."

"Oke, gue tau kalau mulut gue susah di kontrol tadi. tapi lo harus tau alasan
kenapa—"

Tututtttt.....

Saka mematikan panggilan Arkana sangking kesalnya. Bisa bisanya Arkana meninggal Kanaya begitu saja, padahal gadis itu sudah menunggu Arkana begitu lama di parkiran.

Belum lagi Kanaya sampai menangis dan mengaduka semua perkataan Arkana pada Saka lewat telpon.

Arkana tak hentinya mengacak rambutnya kesal, ia lalu menaiki motor sport nya menuju rumah Kanaya hanya untuk memastikan kalau gadis itu baik baik saja.

Mungkin kalian akan heran dengan kelakuan Arkana yang satu ini, pria itu sebenarnya tak sungguh sungguh membenci Kanaya karna bagaimanapun juga gadis manis itu adalah sahabat Arkana sedari kecil.

Arkana hanya ingin Kanaya berhenti menyukainya karna entah mengapa Arkana terlalu ragu untuk mencintai balik gadis itu.

Belum lagi kelakuan Arkana yang sering gonta ganti pacar membuat ia sedikit takut berdekatan atau bahkan menjalin hubungan percintaan dengan Kanaya.

Kanaya masih polos, masih suci dan  bahkan dosanya mungkin belum sebanyak Arkana yang suka bermain dengan berbagai macam wanita.

*****

Disisi lain, Kanaya terlihat berusaha begitu keras membentuk alis dengan pensil alis milik mamahnya.

"Kenapa alis gue malah kaya sinchan!!!" runtuk Kanaya kesal, wajah gadis itu terlihat sudah penuh dengan bedak yang diam diam ia curi dari dalam kamar mamahnya.

Wajah Kanaya terlihat benar benar seperti badut ancol yang siap menghibur anak anak.

Ceklek~

"Astaghfirullah, Mah sejak kapan kamu bawa pulang badut ancol pulang kerumah kita?" tanya seorang pria paruh baya sembari tertawa cengengesan melihat tampang Kanaya yang sudah penuh dengan dempul.

Pria itu lalu meletakkan roti bakar selai srikaya serta susu coklat kesukaan Kanaya di atas meja gadis itu.

Kanaya terlihat mengerucutkan bibirnya karna kesal. "Papah jahat ngatain Kanaya kaya badut ancol!!!" Kanaya terlihat bersedekap sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang