Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.
─── ❝ Selamat Membaca❞ ───
Kanaya terlihat masih mengaduk aduk kuah Rawon didepannya tanpa sedikitpun berniat memakan potongan daging yang ada didalam kuah itu.
Matanya masih menatap lurus kearah Arkana yang terlihat tengah tertawa bersama Aira dan dua gadis yang tadi pagi mengatai Kanaya mirip badut Ancol.
Sedangkan Ona malah terlihat lahap menyantap rawon miliknya walaupun sesekali ia terlihat jahil mengambil potongan daging dari mangkok Kanaya.
"Ngelamun mulu lo, kesambet penunggu wc baru tau rasa lo," sahut Ona berusaha membuyarkan lamunan Kanaya. dengan cepat Kanaya menoleh kearah Wc yang ada disamping Kantin.
"Lo liat hantu?"
Ona hanya mengangguk sembari asik mengunyah nasi dengan kuah rawon kesukaannya.
Kanaya lalu memilih berpindah tempat duduk kesamping Ona. "Apaan sih Nay, siang bolong begini mana mungkin
ada-"DORR ~
"ASTAGA NAGA!!!" Teriak Kanaya kaget.
Bahkan satu kantin sampai hening saat mendengar teriakan Kanaya barusan.Arkana sampai menoleh menatap Kanaya dengan tatap datar andalannya lalu dengan gak acuhnya kembali melanjutkan mengobrol dengan Aira.
Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Angkasa. Sebenarnya Kanaya hanya heran mengapa Angkasa begitu senang mengganggunya padahal Kanaya gak pernah berbuat jail pada Angkasa.
Mata Kanaya kembali menatap kearah dua sejoli yang sedari tadi berhasil menarik perhatian Kanaya.
"Apa sih cantiknya Ai-"
"Aira emang cantik dan stop bandingin dia sama diri lo sendiri, ibarat langit dan bumi lo uda kalah jauh ama Aira," jelas Ona berkali kali, Ona sudah terlalu sering menasehati sahabatnya itu untuk berhenti menyukai Arkana.
Kanaya memutar bola matanya malas dan mulai mencari potongan daging didalam mangkok miliknya. "Lo nyolong daging rawon gue yah," tuduh Kanaya ke Angkasa yang sedari tadi tengah asik mengunyah tempe mendoan dengan cocolan sambal kecap yang luar biasa enaknya.
"Enak banget tempenya. gue belum pernah makan tempe sebelumnya dan sumpah kalau tau rasanya seenak ini gue bakalan suruh mbok sri masak ini tiap hari," puji Angkasa, ia mengakui kalau tempe mendoan buatan mbok sum benar benar enak.
Angkasa lalu berpikir, apakah kira kira mbok sum bisa kerja part time di Mansionnya dan membuatkan tempe mendoan seenak ini setiap harinya. Pokoknya Angkasa harus menanyakan ini langsung ke mbok sum.
"Lo nggak pernah makan tempe?" tanya Kanaya heran, tapi Angkasa hanya menggelengkan Kepalanya dan lanjut mengunyah tempe mendoan itu hingga tak tersisa di piring kecil miliknya.
"Terus lo makan apa dirumah? Ya kali lo nggak pernah makan tempe," ujar Ona tak percaya.
Angkasa terlihat sedikit kepedasan langsung menegak habis es teh milik Kanaya. "Mbok sri paling sering masak Ayam mentega, Daging sapi lada hitam, pokoknya banyak deh. Terkecuali tempe," jawab Angkasa jujur.
Kanaya masih mengedipkan matanya tak percaya mendengar penjelasan Angkasa, bagaiamana mungkin ia tidak tau tempe ? Padahal itu makanan kebanggaan seluruh rakyat indonesia.
"Lo anak orang kaya?" tanya Kanaya spontan. Angkasa terlihat berpikir sebentar sebelum akhirnya hanya menjawab pertanyaan Kanaya dengan kendikan bahu.
"Bapak lo PNS yah?" tebak Ona asal, tapi Angkasa hanya menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]
Teen FictionIni kisah tentang Kanaya yang menyukai sahabatnya sendiri bernama Arkana. Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun siapa sangka, Arkana malah memutuskan Kanaya secara sepihak dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Kanaya...