Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.
─── ❝ Selamat Membaca❞ ───
Aira menatap tak percaya pada testpack ditangannya, bagaimana mungkin bisa dua garis ? Padahal ia yakin selalu menggunakan pengamanan dan bagaimana mungkin bisa kebobolan.
Selama bermain bersama Arkana, ia bahkan tak pernah jauh dan hanya berciuman kecuali— "Xander," gumam Aira.
Tok Tok ~
"Nak, kenapa lama—"
Ceklek~
"Apaan sih bu berisik banget !! Aira mau lama juga bukan urusan ibu, lagian ini uda jam 11 malam ngapain ibu kesini !!" bentak Aira tak senang.
"Kamu uda hampir setengah jam di kamar mandi dan ibu takut kamu kenapa kenapa Nak," ujar Rahma menatap putrinya khawatir.
"Udalah bu, nggak usah sok khawatir sama Aira !! Aira uda besar bukan anak kecil lagi !! Minggir Aira mau tidur," gertak Aira lalu melongos begitu saja meninggal ibunya.
******
Kanaya masih menatap ponselnya penuh harap. Ia tau kalau sikapnya tadi sudah keterlaluan pada Saka.
Seandainya saja Kanaya tau kalau ternyata Saka menyukainya mungkin saja ia tak akan bersikap manja pada pria itu.
Sedari kecil Saka memang sering memanjakan Kanaya. Bukan tanpa alasan, karena Kanaya lah orang pertama yang terus terusan mendekati Saka karna menurutnya pria itu sangat pendiam.
Flashback 🌼
"Main bareng yuk," ajak Kanaya kecil.
"Aku mau belajar. Nggak mau main," jawab Saka kecil sambil terus fokus pada buku pelajaran didepannya.
"Naya !!! Nanti beli layang yok !!" ajak Enal sembari berlari menghampiri Kanaya yang terlihat sedang duduk bersama Saka.
"Nama kamu Saka kan?" tanya Kanaya berusaha membujuk Saka kecil untuk mau bermain dengannya.
Saka kecil hanya diam dan enggan perduli pada Kanaya.
"Masih anak baru aja sombong banget," ledek Enal sembari mengunyah bakpao buatan uminya.
"Nggak boleh gitu Enal !! Saka anak baru dikelas kita. mangkanya harus kita temenin," ujar Kanaya berusaha membela Saka.
"Nay jadi beli lolipop nggak?" tanya Arkana kecil.
"Beli lolipopnya nanti dulu Ar, kita ajak dulu Saka main."
"Dia sombong!! Arkana nggak suka," ucap Arkana menatap tajam Saka.
Bugh !
"Nggak boleh begitu sama Saka !! Pokoknya mulai hari ini Saka jadi teman kita !! Nama grub kita bukan trio kwek kwek lagi tapi berubah jadi empat Kwek kwekk," ujar Kanaya si kepala batu.
"Pokoknya Enal nggak mau !! Ayok Ar kita beli lolipop aja. Kanaya lebih pilih si Saka ketimbang kita," ajak Enal lalu pergi duluan meninggal Kanaya.
Arkana lebih memilih duduk didepan Kanaya dan Saka. Sesekali Arkana melihat beberapa perhitungan matematika yang berhasil Saka kerjakan.
Sejujurnya Arkana takjub dengan kehebatan Saka kecil yang bahkan sudah bisa perkalian dan pembagian ratusan padahal mereka masih kelas tiga SD.
"Whoahh.. Saka hebat banget uda bisa perkalian. Naya sama Arkana aja belum bisa, nanti kita belajar bareng yuk!!" Ajak Kanaya senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]
Teen FictionIni kisah tentang Kanaya yang menyukai sahabatnya sendiri bernama Arkana. Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun siapa sangka, Arkana malah memutuskan Kanaya secara sepihak dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Kanaya...