🌼 Mantra Cinta Kanaya | 15

54 16 9
                                    

Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.

─── ❝ Selamat Membaca❞ ───

Kanaya terlihat mengoleskan pewarna bibir merah yang terlihat begitu menggoda saat ia kenakan pada bibir mungilnya. Tak lupa ia sedikit memberikan gelombang pada rambut hitamnya dengan mesin catok milik mamahnya.

Kesan imut dan manis yang biasanya melekat pada gadis itu telah sirna seketika. Bahkan kacamata bulat bening telah berganti menjadi lensa senada dengan warna matanya.

Kanaya lalu mengambil tas punggung miliknya dan bergegas menuju ruang makan.

"Kamu mau sarapan-" Nirmala terlihat melongo saat melihat kecantikan putrinya. Bahkan ayam goreng yang di mulut Kia telah jatuh keatas piring saat melihat Kanaya saat ini.

"Naya makan di sekolah aja. Soalnya Saka uda nungguin dari tadi."

Kanaya memakai sepatu miliknya dan keluar dari rumah dengan perasaan bahagia saat ia melihat Mamahnya melongo tak percaya melihat penampilan Kanaya hari ini.

"Itu tadi Kanaya? Bukan makhluk jadi jadian kan?" tanya Romo yang terlihat sibuk mengaduk rendang pada wajan besar di depannya. Ia benar benar terkejut saat melihat betapa cantiknya Kanaya barusan.

Bugh!

"Itu tadi anakmu," jawab Nirmala sembari tersenyum kecil menyusun bekal milik Kia.

****

Lagi lagi Saka terlihat melongo saat melihat tampilan Kanaya hari ini, Kacamata bening bulat itu sudah tak menghiasi mata Kanaya. Belum lagi bibir merah terang yang terlihat begitu mencolok tapi sangat cocok dengan Kanaya.

"Kanaya cantik nggak?" Tanya Kanaya lalu mendekatkan wajahnya kearah Saka.

"Cantik," Gumam Saka. Sialnya jantung Saka kembali berdegup saat menatap Kanaya. Gadis itu benar benar sangat cantik saat ini-bukan hanya hari ini, setiap hari Kanaya memang sudah cantik. Pikir Saka sembari tersenyum simpul.

Kanaya lalu mengambil ponselnya dan membuka kamera miliknya sekedar memastikan kalau apa yang Saka bilang bener. "Serius cantik? Makeup Naya nggak aneh? Nggak kaya ondel-"

Saka mengusap pelan ujung bibir Kanaya karena lipstik merah yang Kanaya pakai sedikit berantakan tadi.

"Lo uda cantik, bahkan tanpa lipstik ini pun juga uda cantik Nay," puji Saka.

"Makasih," ucap Kanaya. Ia lalu menaiki boncengan sepeda Saka dan siap berangkat menuju sekolah.

"Yakin mau pakai lipstik semerah itu? Kalau ketahuan bu Ramlah bisa kena omel loh nanti."

Kanaya masih terlihat sibuk menatap wajahnya pada layar ponselnya. "Pokoknya jangan sampai ketahuan bu Ramlah. Kalau bisa gue harus hindari guru itu," jawab Kanaya yakin.

Saka hanya mengangguk dan terus mengayuh sepedanya menuju sekolah.
Mata Kanaya lalu melihat Enal yang terlihat menggerutu ditengah jalan karena Monalisa terlihat mogok lagi.

"ENAL !!! Minta beliin abah motor baru !! Monalisa uda bututttt !!!" ejek Kanaya dari kejauhan.

"Sialan, awas lo Nay !! Nggak gue bagi bakpao buatan Umi gue !!!" balas Enal sambil terus memperbaiki motor antik nya.

MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang