Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.
─── ❝ Selamat Membaca❞ ───
Kanaya masih asik mengobrol bersama Ona tentang mengenai strategi mencontek hari ini.
"Pokoknya Ruli bakalan jadi bandar hari ini, jadi tenang aja," kata Ona sembari mengunyah permen karet rasa bubblegum.
"Penjaga ujian datang!!!" Seru Rusli ketua kelas 12-2 menyuruh anak anak kelas 12 untuk segera masuk kedalam kelas.
Karna ini ujian sudah dipastikan kelasnya diacak dan Kanaya sudah tak bisa berkata kata lagi saat melihat Saka tengah berjalan dan duduk di kursi kosong disamping Kanaya.
"Nay, Nay !!!" panggil Ona berbisik yang duduk disamping Saka.
"Apa!?" tanya Kanaya setengah berbisik.
"Cuman mau cek soud. Mana tau lo tiba tiba budek nanti," sindir Ona.
Mata Kanaya tanpa sengaja bertemu dengan Saka namun dengan cepat tapi dengan cepat ia membuang muka dan melihat kearah pensil diatas mejanya.
Kanaya benar benar gugup tapi bukan karna soal matematika yang sebentar lagi akan dibagikan tapi karna Saka tak hentinya menatap Kanaya dari samping.
"Saka semangat!!" ujar Lena yang duduk di depan Saka.
Tiba-tiba Kanaya menatap tak suka kearah Lena. "Siki simingit!!! Ck, lebay!!" decak Kanaya tak suka.
Rowen yang duduk di pojok tak hentinya menahan tawa saat melihat kecemburuan Kanaya pada Saka.
Sedangkan Saka hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Kanaya barusan. Sepertinya Kanaya sedang cemburu. Pikir Saka.
*****
"Lo nggak boleh makan tempe goreng kebanyakan Angkasa!!!" seru Kanaya berusaha menahan Angkasa memakan tempe mendoan buatan mbok sum.
"Gue uda sembuh!! Buktinya sekarang gue uda sekolah!! Balikin tempe gue!!!" Seru Angkasa.
Kanaya yang pasrah lalu membiarkan Angkasa memakan tempe mendoan itu.
Mata Kanaya lalu mengarag tajam kearah Saka dan Lena."Kenapa? Gerah yah?" Tanya Ona.
"Nih diminum dulu es teh manisnya," Tawar Ona sembari terkekeh melihat raut wajah kesal Kanaya saat melihat kedekatan antara Saka dan Lena.
"Gue nggak cemburu kok," elak Kanaya. Padahal sebenarnya hati Kanaya tengah panas sekarang.
"Jadi cewe jangan gengsian!! Kalau cemburu bilang aja," kata Angkasa yang masih asih melahap tempe mendoan didepannya.
Sorot mata Ona lalu melihat Arkana tengah berdebat dengan Aira disebrang jalan. "Napa lagi tuh kecubung sawah berantem mulu gue liat?"
"Kurang dibelai paling," jawab Angkasa asal.
Kanaya yang penasaran memilih mengikuti dua sejoli itu dengan terburu.
"Nay!! Nggak usah ikut campur!!" seru Ona tapi bukan Kanaya namanya kalah tidak keras kepala.
"Nay kalau sampai baku hantam telpon gue!!!" seru Angkasa yang masih sibuk mengunyah tempe mendoan.
****
"Gue hamil Ar!!! Gue nggak tau harus gimana lagi," kata Aira setengah memohon agar Arkana mau bertanggung jawab.
"Itu bukan anak gue."
Arkana hanya mutar bola matanya malas saat melihat Aira yang tak hentinya mengatakan omong kosong. Sudah jelas ia tak pernah menyentuh Pacarnya itu hingga hamil, mereka bahkan hanya berciuman dan tak lebih dari itu.
"Lo lupa kita uda berapa kali have fun Ar!!!" seru Aira berusaha meyakinkan kalau anak yang ia kandung adalah anak Arkana.
Arkana hanya terkekeh mendengar perkataan Aira barusan. "Have fun? Bareng gue? Lo yakin cuman sama gue?" tanya Arkana lalu mendekat kearah Aira.
Aira terkejut bukan main. "Ya jelas dong. Kita sering main Ar !!"
"Gue nggak pernah sekalipun penetrasi bego!! Lo belajar biologi kan? Harusnya lo tau kalau kehamilan baru bisa terjadi kalau cowonya ngelakuin Penetrasi !!!" gertak Arkana sembari terkekeh menertawakan kebodohan-kebodohan Aira.
"Tapi tetap aja bisa Ar!! Buktinya gue hamil sekarang!! Lo harus tanggung jawab!!" seru Aira sambil menarik narik tangan Arkana.
Kanaya hanya mendelikkan matanya tak percaya. "Aira hamil Anak Arkana?" gumam Kanaya.
"Kehamilan nggak bakalan terjadi kalau nggak ada aktivitas penetrasi didalamnya. Gue yakin Arkana nggak mungkin bakalan ngelakuin itu karna dia kalau main nggak pernah sampai selesai," kata Saka tepat dibelakang telinga Kanaya.
"Astaghfirullah!!"
Kanaya terkejut bukan main saat melihat Saka yang sudah ada di belakangnya sembari tersenyum kearah Kanaya.
Sedangkan Kanaya masih diam bingung harus memulai pembicaraan apa sekarang."Marahnya udahan yuk," ajak Saka lalu mengulurkan tangannya pada Kanaya,"Gue minta maaf karna seharusnya gue nggak ungkapin perasaan gue secepat itu," kata Saka.
Kanaya dengan ragu menjabat tangan Saka lalu mengangguk pelan.
"Kita masih Sahabat kan?" Tanya Saka.
Lagi lagi Kanaya hanya mengangguk sembari tersenyum senang. Akhirnya gue bisa deket Saka lagi!! Ye yeye. Batin Kanaya bersorak.
"Naya kangen Saka!!" seru Kanaya lalu memeluk Saka erat seperti dulu dulu sebelum mereka marahan. Kanaya memang paling hobi memeluk Saka, entah saat ia senang atau sedih pasti ia akan memeluk Saka.
"Ekkhhhhmmm.. Kalau pacaran jangan disekolah!! Kata abah Enal, sekolah tempat belajar bukan buat pacaran!!" sindir Arkana saat melihat dua sahabatnya berpelukan dengan mesranya.
"Apaan sih Kana!!! Ganggu aja!! Nggak liat Gue lagi seneng hari ini!!" seru Kanaya tak suka saat melihat kehadiran Arakana.
Arakana hanya tersenyum simpul mendengar perkataan Kanaya. "Jangan buat Kanaya ngambek lagi!! Gue titip bocil setan itu ke lo," sindir Arkana lalu berjalan meninggal Saka dan Kanaya yang masih bengong.
"NAYA BUKAN BOCIL SETAN!!! ARKANA YANG KELAKUANNYA KAYA SETAN!!" teriak Kanaya tak terima saat dikatain bocil setan.
Naya tak perduli dengan perkataan Arkana dan lebih memilih memeluk Saka kembali. "Naya kangen sama Saka. Pokoknya nanti pulang sekolah harus sama Kanaya!! Nggak boleh sama Lena," kata Kanaya.
"Iya Naya," ucap Saka sembari membalas pelukan Kanaya erat. Dikejauhan Rowen memberikan dua jempolnya pada Saka dan dibalas tanda oke oleh Saka.
Rowen tak hentinya tersenyum senang saat melihat Saka dan Kanaya bersama lagi. Ingin rasanya ia berteriak meledek Kanaya yang tempo hari mengatakan tak menyukai Saka tapi nyatanya gadis itu yang bucin setengah mati.
[BERSAMBUNG]
Kalau ada saran, kritik atau kesalahan tulisan bisa langsung berkomentar. Sampai jumpai di chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]
Teen FictionIni kisah tentang Kanaya yang menyukai sahabatnya sendiri bernama Arkana. Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun siapa sangka, Arkana malah memutuskan Kanaya secara sepihak dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Kanaya...