Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.
─── ❝ Selamat Membaca❞ ───
Kanaya tak hentinya menatap iri kedekatan antara Saka dan Lena diseberang meja kantin.
Bahkan kuah rawon yang awalnya panas sekarang telah dingin karena hanya diaduk aduk oleh Kanaya seperti tak berselera untuk memakannya.
"Nay," Panggil Ona sembari melambai lambaikan tangannya di wajah Kanaya.
"Iya?"
"Lo kenapa? Buruan makan sebelum bel bunyi," suruh Ona yang masih melahap nasi kuning favoritnya.
"ATAS NAMA KANAYA ANARA KAYLA KELAS 12-2 UNTUK SEGERA MENUJU AULA !!"
"Tumben banget nama dicari pakai Toa sekolah," ujar Ona heran. Kanaya bahkan heran karena tak biasanya nama gadis itu di cari sampai sampai menggunakan pengeras suara sekolah.
"Gue mau ke Aula dulu. lo habisin aja rawon gue." Kanaya lalu berjalan meninggalkan kantin menuju aula, sorot mata Saka tak hentinya menatap punggung Kanaya hingga mulai menghilang dari pandangannya.
"Gue mau ke toilet dulu. Kalau lama, langsung ke kelas aja yah," pinta Saka sedangkan Lena hanya mengangguk paham.
****
"Perkenalkan nama saya Risma Nugroho, istri bapak Nugroho Cahyadi."
Kanaya hanya mengernyitkan dahinya tak mengerti. Ia sama sekali tak mengenal pria setengah baya dengan tampilan formal didepannya ini.
"Saya bundanya Angkasa," sambung Risma sembari tersenyum simpul.
Kanaya menjabat tangan Risma sembari tersenyum kecil. "Kamu ini manis banget yah, pantas aja Angkasa bisa jatuh cinta sama kamu," gumam Risma saat melihat Kanaya. walaupun memakai kacamata bulat bening tetap saja Kanaya terlihat sangat manis dan jauh dari kesan nerd.
"Tante mau minta bantuan sama kamu boleh?" tanya Risma berharap Kanaya mau menerima permintaannya.
"Bantuan apa tante? Kanaya bahkan baru kenal sama tante."
"Mau temani tante ke rumah sakit hari ini nggak?"
Kanaya mengernyitkan dahinya bingung.
"Angkasa nggak mau makan dari tadi pagi. Dia bilang tunggu kamu pulang sekolah baru dia mau makan," jelas Risma pada Kanaya.
"Angkasa sakit?"
"Nanti tante ceritain pas di mobil, sekarang kamu ikut tante mau yah. Kita ketemu Angkasa hari ini," mohon Risma.
Sebenarnya Kanaya sangat penasaran dengan penyakit Angkasa, tak mungkin pria itu baik baik saja padahal wajahnya terkadang sangat pucat. Kanaya masih ingat saat darah tak hentinya menetes ari hidung Angkasa waktu itu.
"Kanaya mau ambil tas dulu. Tante tunggu dimobil aja."
"Yaudah, tante tunggu dimobil luar warna hitam," ujar Risma.
Kanaya lalu segera menuju kelasnya namun langkah kakinya terhenti saat melihat Saka berdiri di hadapannya dengan tatapan datar.
Untuk pertama kalinya Kanaya melihat Saka menatapnya sedingin sekarang. Pria itu hanya menatap Kanaya tanpa ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]
Ficção AdolescenteIni kisah tentang Kanaya yang menyukai sahabatnya sendiri bernama Arkana. Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun siapa sangka, Arkana malah memutuskan Kanaya secara sepihak dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Kanaya...