Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.
─── ❝ Selamat Membaca❞ ───
Kanaya terlihat tak hentinya menunggu Arkana di pinggir lapangan sembari membawa botol berisi air putih dan sebuah Sandwich yang ia beli saat ada anak OSIS yang menjajakan Sandwich hingga Risol ke Kelasnya.
Ia bahkan rela menunggu sejam lamanya di pinggiran lapangan hanya demi menonton latihan sepak bola Arkana.
Arkana merupakan pemain terbaik di SMA Rajawali dan bukan hanya sepak bola saja, pria itu juga merupakan Atlet Renang terbaik di sekolah Kanaya.
Arkana terlihat menyugarkan rambutnya yang berkeringat, pria itu juga terlihat begitu lelah dan memilih melipir ke pinggir Lapangan. Tangan-nya bahkan melambai sembari tersenyum kearah Kanaya.
Arkana tersenyum kearah Kanaya ? Kanaya tak akan menyianyiakan kesempatan ini dan berlari kearah Arkana. Sejujurnya, Kanaya sangat merindukan senyum Arkana yang sudah sangat jarang ia liat.
"Buat lo," ucap Kanaya sembari menyodorkan Sandwich dan sebotol air mineral kearah Arkana.
Tapi pria itu malah berjalan melewati Kanaya begitu saja dan terlihat memeluk Aira yang ternyata sedari tadi sudah ada di belakang Kanaya.
"Uda nunggu lama?" tanya Arkana yang terlihat mencubit gemas pipi Aira.
"Nggak kok, nih gue bawain lo minum."
"Makasih, sayang."
Kanaya terlihat menekuk bibirnya kecewa, ia bahkan meremas botol air mineral ditangannya dengan begitu kuat.
Namun sebuah tangan meraih Sandwich milik Kanaya. "Kebetulan banget gue belum makan," ujar Angkasa lalu membuka Sandwich itu dan langsung melahapnya sekali suap.
"Angkasa!!! Kenapa lo makan, itu buat Arkana tau!!!" seru Kanaya sebal. Ia bahkan sampai mengejar Angkasa yang terlihat berlari kesana kemari menghindari pukulan maut Kanaya.
"ANGKASA!!! GANTI SANDWICH GUE!!" Teriak Kanaya yang terlihat mulai mengejar Angkasa hingga ketengah lapangan
Sedangkan Arkana tak hentinya menatap tajam kearah Angkasa yang ternyata sudah tersenyum penuh kemenangan, pria itu bahkan menjulurkan lidahnya kearah Arkana.
*****
"Ang-kasa gue capek hosh," keluh Kanaya yang terlihat ngos-ngosan dan memilih duduk di kursi yang ada dipinggir lapangan.
"Cupu banget lo. baru lari gitu doang uda capek," ledek Angkasa.
Kanaya terlihat berusaha tidak perduli pada Angkasa dan memilih meneguk air mineral yang harusnya ia berikan ke Arkana.
"Kalau nggak salah dia cowo brengsek yang tadi pagi ciuman di belakang sekolah kan?" tanya Angkasa seperti berusaha membuat Kanaya terbakar api cemburu.
"Namanya Arkana buka cowo brengsek."
"Oke-oke, gue bakalan berusaha ingat namanya. Tapi tetap aja dia brengsek, gue yakin tadi pagi itu bukan cuman ciuman—"
Kanaya dengan cepat membekap mulut Angkasa agar berhenti melanjutkan perkataannya. "Bisa diem nggak !! Mau gue lakban mulut lo !!"
Kanaya tak hentinya menekuk bibirnya dalam saat kejadian tadi pagi kembali dibahas. Kanaya tau kalau Arkana tak mungkin hanya melakukan ciuman biasa pasti setelahnya akan terjadi kejadian yang Kanaya sendiri tak mau membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]
Ficção AdolescenteIni kisah tentang Kanaya yang menyukai sahabatnya sendiri bernama Arkana. Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun siapa sangka, Arkana malah memutuskan Kanaya secara sepihak dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Kanaya...