Sebelum baca, Jangan lupa Vote dan Komentar sebanyak banyaknya. Terimakasih.
─── ❝ Selamat Membaca❞ ───
Kanaya masih asik memainkan bola peramal milik Rowen. Sungguh ajaib. Batin Kanaya.Saat disentuh bola itu akan menyemburkan listrik dari dalam. "Lo beli ini dimana?" tanya Kanaya pada Rowen.
"Gue uda bilang jangan sentuh bola ramal gue atau kutukan akan—"
"Gue nggak percaya," balas Kanaya lalu melihat benda benda aneh yang ada didepannya.
"Lo nggak peliharaan spirit doll?" tanya Kanaya, pasalnya ia pernah melihat banyak peramal di televisi yang biasanya memiliki Spirit doll yang cukup membuat Kanaya bergidik ngeri.
"Pelihara begituan sama aja Musyrik tau," jawab Rowen sembari menyesap teh pada cangkir otentik didepannya.
"Lagian lo kesini mau ngapain hah!?"
"Gue minta penawarnya sekarang," pinta Kanaya setengah memohon.
"Gue udah bilang penawarnya sama sekali nggak ada Nay. Lo cuman perlu pilih Saka, gue jamin lo pasti bakalan baha—"
"Lo nggak bisa menjamin apapun Wen," potong Kanaya cepat. Kanaya sudah kekeh pada pendiriannya, ia akan memilih menjaga persahabatannya dengan Saka.
"Gue bingung sama lo Nay! Saka lebih baik daripada Arkana dan lo lebih milih cowo brengsek itu ketimbang Saka? Uda nggak waras otak lo!!" omel Rowen yang terlihat kesal pada Kanaya.
"I know Wen. tapi gue nggak bisa. Gue takut Wen, gue nggak mau kehilangan Saka," ucap Kanaya.
"Maksud lo apa Nay? Apa yang lo takutkan? Saka nggak bakalan nyakitin lo karena dia sayang sama lo Nay."
"Gue cuman takut hubungan gue sama Saka bakalan berakhir sama kaya gue dan Arkana dan ketakutan gue bertambah berkali kali lipat setelah Saka nyium gue waktu itu."
"Menjalin hubungan serius dengan seorang sahabat tak semudah pikiran lo Wen, kalau gue putus sama Saka lo tau gue bakalan kehilangan dua sosok sekaligus."
"Sosok kekasih yang hampir setiap saat bisa membuat jantung gue berdebar dan setelahnya gue bakalan kehilangan sosok sahabat baik yang setiap hari selalu ada buat gue, setiap hari nggak pernah bosan dengerin curhatan gue dan kalau gue lagi nangis dia bisa nenangin gue,"
"Gue lebih baik putus sama pacar gue daripada gue harus kehilangan sahabat gue Wen. Gue cuman takut Saka—"
"Stop!! Saka bukan Arkana Nay. Mereka berdua beda, lo nggak bisa berpikir kalau mereka sama," debat Rowen.
"Mereka sama Wen, mereka berdua sahabat gue. Kelakuan Arkana dulu juga nggak seburuk sekarang. Gue nggak tau apa yang membuat dia berubah secepat itu, yang pasti semenjak gue putus sama Arkana. Dia mulai ngejauhin gue tanpa alasan apapun," balas Kanaya berusaha meyakinkan Rowen.
Tanpa dua gadis itu sadari, Saka terlihat menguping dari luar pintu. Perasaan Saka sedikit tercubit saat mendengar perkataan Kanaya barusan.
Saka pikir Kanaya tak paham perasaannya tapi ternyata gadis itu sudah mengerti sedari awal, tapi mengapa harus membawa bawa Arkana ? Sudah jelas Saka dan Arkana berbeda sama seperti dua sisi pada uang koin logam.
Kanya memilih berdiri dari kursi berniat berjalan menuju kelasnya.
"Tapi lo sadar nggak Nay. Perlahan lo cuman nyakitin Saka doang. Belum lagi kelakuan manja lo yang nggak ada habisnya, seolah olah lo jadiin Saka tempat pelampiasan doang," ujar Rowen menohok.
![](https://img.wattpad.com/cover/297407010-288-k699093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA KANAYA [TAMAT] [15+]
Novela JuvenilIni kisah tentang Kanaya yang menyukai sahabatnya sendiri bernama Arkana. Mereka berdua lalu memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun siapa sangka, Arkana malah memutuskan Kanaya secara sepihak dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Kanaya...