2 <3

54.3K 3.4K 24
                                    

Ruangan yang di dominasi warna putih dan biru muda,juga bau obat yang mengganggu penciuman gadis ini perlahan membuka matanya,ia mengernyit mencoba mengingat kejadian yang ia alami sebelumnya.

"hah kok gua disini si?"audrey sedang bertanya kepada dirinya sendiri,mencoba mengingat memori terakhirnya.

ia mengangkat tangannya, melihat tangan yang tertusuk jarum dan sambungan infus,sekali lagi ia mencoba mengingat apa yang sedang terjadi.

"wtf kan gua udah mati!"dia mengingat memori terakhirnya,dia sudah mati di dorong oleh sibrengsek james.

bagaimana bisa?apakah dia ada di surga sekarang?

"apa apaan ini?kok akhirat kayak rumah sakit"
audrey menatap sekeliling ruangan ini.

sibuk,banyak dokter dan perawat yang berlalu lalang,menurutnya ini lebih pantas di sebut ugd dari pada surga.

"rey..lo udah bangun??nih minum dulu"
suara itu...emma?apa emma juga sudah mati?.

"rey,lo kenapa natap gue kaya natap setan bahlul" emma bingung melihat ekspresi audrey yang sedang heran,kenapa sahabatnya ini seperti sedang melihat hantu.

"lo mati juga ma?gua kira gua doang loh" jemari telunjuknya mengarah ke emma,emma sudah tak tahan melihat tingkah sahabat dari sd nya itu.

"sakit ni orang" guman emma menggelengkan kepalanya,mungkin karna di tampar james,jadi otaknya sedikit koslet.

"heh lo itu cuma pingsan karna di tampar james,bukan mati anjir!"kesal emma,karna audrey tidak henti hentinya memasang wajah bodoh.

oh no! dia..dia kembali ke kehidupan 5 bulan sebelum ia mati,dia ingat betul saat james menampar dirinya dengan keras karena membully stella yang berani melawan dirinya,lalu audrey mencaci maki stella dengan seluruh kebun binatang, james datang dengan tangan melayang kepada audrey yang membuat audrey tersungkur kebelakang lalu pingsan.

"sialan si james"gumam emma yang masih memperhatikan ekspresi linglung audrey.

emma tak menyangka jika james seringan tangan itu terhadap wanita,apalagi wanita yang ia tampar adalah sahabatnya,emma tak terima.

walaupun emma tau,audrey keterlaluan dia membully stella dengan kata kata kasar,tapi audrey tak pernah main tangan ataupun berbuat kasar terhadap orang yang di bullynya.

audrey beralih menatap emma,lalu tersenyum karena dia sangat bahagia dia diberi kesempatan memperbaiki jalan hidupnya oleh tuhan.

"emma gua mau pulang ah..gua males banget nih disini terus" keluh audrey terhadap sahabatnya.

"tunggu abang lo asu,dia udah otw kesini" ahh audrey ingat abangnya memang akan menjemputnya,abangnya yang dulu sangat pengertian tapi sekarang dia mulai membenci audrey karena menjadi tukang bully disekolah.

"gamau gue,telpon arka sekarang suruh mutar balik,gua mau pulang sendiri"hah?gasalah nih bocah?,padahal seingat emma pagi tadi ia masih manja terhadap abangnya di sekolah kenapa langsung beda gini.

"gara gara di tampar james otak lo jadi lurus nih?"emma senang jika audrey tidak lagi berdekatan dengan abangnya,bukan apanya arka selalu menghujani cacian dan makian terhadap sahabatnya yang notabene nya adalah adiknya sendiri.

lalu emma beralih ke handpone nya, mengetik kan pesan kepada kakak sahabatnya,setelah itu memasukkan kembali handpone nya ke dalam saku.

"gila aja,gua benci banget sama tu manusia, mentang mentang si stella stella itu pernah nolongin dia pas jatuh,langsung buta aja matanya,adeknya sendiri di tindas abis abisan, bangsat emang si arka"celoteh audrey membuat emma tambah yakin bahwa sahabatnya telah mencatok lurus otaknya.

"bagus deh lo udah sadar,terus lo mau naik apa pulangnya? gua telfon james aja?apa gimana?" mata audrey menajam melihat emma,dia benci,tidak dia sangat benci nama itu.

"heyyo motherfucker lo jangan skali skali sebut tu nama depan gua"audrey tak mau mendengar nama si pembunuh.

tunggu,emma berfikir sejenak,dia ga salah dengar nih?

"lo ga sakit kan rey?kok tiba tiba otak lo waras?" bingung, dia sangat bingung, pasalnya sahabatnya ini akan ceria dan sumringah ketika mendengar nama james,tapi apa ini?

"pokoknya gue ga mau lagi berurusan sama si james james asu itu,gak.akan.pernah. lo ngerti emma?" emma terkejut lagi dia mengatakan james dengan kata 'asu' benar benar dapat ilham ni orang.

"iyya gua ngerti deh,tapi,lo knapa tiba tiba gini?"emma mulai penasaran kenapa sahabatnya tidak seperti biasanya.

"emang gue gini emma,anggap aja kemarin gue lagi sinting aja" ia terkekeh menertawakan dirinya sendiri.

emma ikut tertawa ringan,dia bahagia melihat sahabatnya,dia bahagia sahabatnya sekarang sudah tobat dan tak ingin lagi mengejar ngejar si james,pasalnya james membuat nilai dan perilaku audrey memburuk.

tapi emma hanya bisa pasrah jika sahabatnya itu membully orang orang di sekolah,dia tidak mau ikut campur dan dia tidak mau terlibat, tetapi emma tetap sahabat audrey,dia menyayangi audrey.

"bantu gue yah?" nadanya memohon dan meminta emma untuk membantunya merubah sikap dan perasaan nya terhadap james.

"pasti"emma tersenyum lalu merentangkan tangannya meminta audrey memeluk dirinya.

dia rindu momen ini,karena semenjak audrey mengenal james dia kadang bertengkar karena audrey tidak ingin di beri tahu olehnya,tapi ujung ujungnya audrey akan meminta maaf terhadap sahabatnya dan menjalani hari seperti biasa.

acara pelukan itu sepertinya tidak berlangsung lama karena dokter dan juga perawat menyadarkan keduanya.

"permisi pasien audrey stefani welson" dokter berjubah putih dengan kacamata yang bertengker di hidungnya menambah kesan tampan pada wajahnya,meski audrey yakin dokter ini sudah berkepala 3.

"iya saya sendiri dok" sambil menengok ke arah belakang emma.

emma mendengar dokter segera menepikan badannya ke pinggir kasur untuk melihat dokter dan mendengar penjelasan nya.

"pasien sudah telihat baik dan infusnya akan segera habis,ini vitamin dari saya di minum 1x1 harus habis yah audrey,setelah infus di cabut kamu boleh pulang"sesekali tersenyum sambil menjelaskan, dokter van telihat ganteng di mata emma dan audrey.

"okee sip dokter ganteng" ucap audrey sambil mengangkat jadi berbentuk "oke"

emma terkejut biasanya sahabatnya akan judes dan malas mendengarkan orang lain,dia sombong dan angkuh tapi yang ia lihat sekarang adalah rey sahabat nya 5 tahun yang lalu.

dokter ivan hanya terkekeh lalu permisi untuk mengurus pasien yang lain,ternyata ada seorang yang membutuhkan pertolongan pertama akibat kecelakaan kerja.

"yuk pulang kita naik mobil gue aja,ga jadi balik ke skolahan gue males"cengir emma menarik audrey untuk berdiri.

"yee bilang aja lo mau bolos" audrey menyipitkan matanya,dasar memanfaatkan situasi.

"yee bilang aja lo mau bolos" audrey menyipitkan matanya,dasar memanfaatkan situasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°emma and audrey picture°

IT'S NEW AUDREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang