16 <3

27.4K 2.2K 59
                                    

"gue harus cari tau"arka beranjak dari sofa kamarnya,ia kan mencari tau yang sebenarnya terjadi pada stella dan adiknya,selain arka ragu pada stella,juga ada rasa penasaran yang menjalas di hati dan otak arka.

arka menjalankan mobilnya,ntah kemana tujuan arka untuk mencari kebenaran pada kasus stella dan audrey.

sementara itu,audrey yang berada di alam mimpi sedang berada di tepi jurang  yang curam,audrey merasa ketakutan dan juga bingung akan apa yang terjadi padanya.

semuanya terasa nyata,tiba tiba seorang lelaki tampan menghampirinya,membuatnya semakin ketakutan,karena ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

situasi ini hampir mirip dengan apa yang ia rasakan saat menjelang kematian,dimana dia dan james berada di tepi jurang,james yang merasa bahwa audrey ketakutan karna kehadirannya menyeringai seram,membuat audrey gemetar tak karuan.

"ini balasan buat lo yang selalu bully stella" audrey merasa tubuhnya jatuh dari ketinggian, james mendorong audrey dengan telunjuknya, persis dengan adegan yang terjadi saat maut menjemputnya.

audrey masih melihat jelas wajah james dengan senyum miringnya,menaikkan satu alisnya lalu melambaikan tangan,seakan mengucapkan salam perpisahan.

audrey semakin terhempas di dalam gelapnya jurang,tapi ia tak menemukan bagian keras di dasar jurang yang akan menghancurkan tulang tulangnya.

seketika audrey merasa dirinya terjatuh di dalam kegelapan yang abadi,tak ada penerangan sedikit pun di dalamnya,audrey mendengarkan bisikan bisikan yang ada di telinganya.

'audrey lo tukang bully!

'enyah aja lo dari dunia'

'dasar ga tau malu!!'

audrey merasakan oksigen di dalam kegelapan ini semakin menipis,bisikan orang orang yang ada di kepalanya membuat audrey sesak nafas.

audrey membuka matanya,dengan nafas yang ngos ngosan dan keringat bercucuran di dahi nya membuat penampilannya semakin kacau.

ia takut dengan kematian,audret tak ingin mengulang kesalahan yang sama,dia terlalu takut untuk terjatuh dari ketinggian yang membuatnya tak berdaya.

audrey gemetar,memeluk kakinya,
lalu menenggelamkan wajahnya di sela sela kaki,dia trauma dengan ketinggian,dia trauma dengan kegelapan.

'lo pembully audrey'

'lo ga pantes ada di dunia'

'lo itu bukan manusia'

"NGGAAKKK GUE BUKAN PEMBULLY!!" audrey berteriak kencang,mengelak semua makian yang ada di kepalanya.

'lo pembully audrey'

'lo mau bunuh stella'

'lo ga akan bahagia seumur hidup lo'

"GAK!GUE GAK BUNUH SIAPA PUN!!!"audrey menangis,keringatnya yang bercucuran dan juga tubuhnya yang makin gemetar semakin membuat audrey terlihat depresi.

"rere,nak kamu kenapa?"

"GAK GAK GUE BUKAN PEMBULLY!"audrey mengangkat kepalanya,terlihat riska yang memandangnya prihatin,tatapan riska seakan membuatnya aman,dia mencoba mengatur nafas.

"kamu kenapa sayang?"suara lembut riska membuat audrey tenang,riska memeluk tubuh anaknya,tubuh audrey yang gemetar sedikit demi sedikit kembali normal,nafas nya kembali teratur,air mata yang tadi mengalir deras kini mereda karena pelukan hangat seorang ibu.

"gak papa re,ada mama disini"riska seakan paham dengan perilaku anaknya,riska menepuk pelan bahu audrey,membuat audrey semakin tenang.

cukup lama riska dan audrey berada di posisi tersebut,audrey yang mulai sadar dengan apa yang barusan ia alami,cepat cepat melepas pelukan mamanya,dia takut riska khawatir dengan perilaku nya tadi.

IT'S NEW AUDREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang