29 <3

18.1K 1.3K 152
                                    

hari ini adalah hari libur,sebagian orang lebih memilih untuk berjalan jalan menghabiskan waktu luang mereka,berbeda dengan audrey yang masih setia memeluk guling kesayangannya sembari mendengkur halus di atas kasur king size miliknya.

sinar mentari seakan memaksa untuk masuk kedalam kamar audrey,audrey berkali kali mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke bola matanya.

audrey mengangkat tangannya,merenggang kan otot tubuh indah audrey,audrey menghirup udara pagi yang begitu segar dan dingin.

kring kring kring

telepon audrey berdering,menandakan panggilan whatsapp masuk,audrey segera meraih telepon nya dan menggeser layarnya  untuk mengangkat panggilan tersebut.

"iya kenapa?"suara audrey serak khas orang baru bangun tidur,audrey tak mengetahui siapa yang menelfonnya di pagi hari,tak ingin repot audrey tak membaca layar hpnya untuk melihat siapa yang menelfonnya

"rey,miqdad udah sadar,sekarang ada di kamar nomor 177,lo kesini sekarang yah? dia nanyain lo terus"audrey menjauhkan hp dari telinga imutnya,melihat nomor baru yang tertera di layar hpnya membuatnya sedikit bingung.

"serius?!oke gue kesana,btw ini siapa?"seraya bergerak menuruni tempat tidurnya,audrey menanyakan tentang identitas sang penelfon.

"gery,kalo gitu gue tunggu rey,bye"gery menutup sambungan telponnya dengan audrey,sedangkan audrey mengangguk paham dengan jawaban dari gery.

audrey bergegas menuju kamar mandi, akhirnya miqdad sudah sadar,ini adalah waktu yang tepat untuk mengucapkan terimakasih untuk miqdad.

setelah melakukan ritual pembersihan diri, audrey mengenakan tanktop putih di balut dengan cardigan coklat,lalu jeans biru muda yang di padukan dengan sneakers putih kesayangannya.

audrey bergegas keluar dari rumahnya, melewati meja makan yang di huni oleh galang dan riska,audrey pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi menjenguk miqdad di rumah sakit.

sedangkan arka,dia sudah sampai lebih dulu di rumah sakit,saat gery mengabarinya bahwa miqdad sudah sadar dari koma dan di bawa ke ruang rawat inap,arka segera melajukan mobilnya untuk melihat keadaan sahabatnya.

setelah menempuh jarak 1 jam,kini audrey sudah berada di lobby rumah sakit,berlari kecil ke arah resepsionis yang sedang sibuk dengan komputer dan kertas kertas.

"maaf,permisi kak saya mau nanya kamar inap 177 di sebelah mana yah?"nafas audrey sedikit memburu,mengingat bahwa dirinya berlari dari parkiran masuk ke lobby rumah sakit.

"kamar 177 berada di sebelah sana dek"jawab sang resepsionis seraya menunjuk ke arah kanan.

audrey tersenyum dan berterimakasih,lalu berlari kencang melewati orang orang yang ada di koridor,ia sudah tak sabar melihat miqdad membuka mata dan mengucapkan terimakasih padanya.

setelah audrey menemukan kamar bernomor 177,segera audrey membuka knop pintu lalu audrey melihat sekeliling kamar yang sudah di penuhi oleh sahabat sahabat miqdad, kenzo,arka,gery dan juga james pastinya.

audrey beralih melihat miqdad yang terbaring lemah di atas kasurnya,menatap audrey dengan penuh cinta dan kasih sayang.

audrey menarik nafasnya dalam,berusaha mengatur tempo pernafasannya lalu berjalan kearah miqdad dengan nafas yang terengah engah,dan duduk di kursi samping kasur miqdad.

"makasih udah datang rey"miqdad menggenggam tangan rey dengan penuh kelembutan dan kasih sayang,tak terasa air mata audrey mengalir deras melihat miqdad yang terbaring lemah karna dirinya.

IT'S NEW AUDREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang