15 <3

29.3K 2.1K 61
                                    

"jangan bengong mulu,kesambet tau rasa lo" seraya menepuk pundak kenzo,arka yang menegur sahabatnya sedari smp ini terkekeh geli.

kenzo terkejut dengan tepukan arka,tapi karna kenzo adalah manusia cool,terkejutnya kenzo hanya sekedar menoleh dengan kecepatan sedikit cepat.

"jadi gimana?audrey?"arka yang mendengar nama audrey,seketika wajahnya memerah,dia sangat kecewa dan emosi, mendengar audrey yang masih membully stella,bahkan kali ini audrey benar benar kelewat batas menurut arka.

"lo ga usah sebut tuh nama depan gue kenzo, gue ga punya hubungan lagi sama tu bocah" arka menoleh ke sembarang arah,memberi isyarat bahwa dia benar benar muak dengan nama yang di sebut kenzo.

"gue,bukannya mau sok bijak ka,selagi ga ada bukti kalau audrey yang bully stella,lo ga bisa nyalahin audrey kaya gini"sepertinya kenzo mulai ketularan miqdad,sejak kapan teman nya ini berbicara panjang kali lebar dengan nya.

"tapi bukti udah ada depan mata lo kenzo,gery udah liat pas stella keluar wc habis di bully sama cewe ga tau malu itu!"arka mengepalkan tangannya,walaupun stella adalah kekasih sahabatnya,dia tetap mencintai stella,karena ia sudah terlanjur jatuh cinta kepada stella.

"tapi gery ga liat pas audrey bully stella kan?" kenzo kembali meyakinkan arka,dia tak ingin hubungan sahabatnya dan wanita yang ia cintai merenggang,karena stella.

"iya sih,tapi gue percaya sama stella kenzo" arka menatap lirih kepada kenzo,kenzo yang melihat kebingungan di mata arka hanya menepuk bahu sahabatnya,lalu pergi meninggalkan arka yang campur aduk dengan pemikirannya.

kenzo memang benar,selagi tak ada bukti audrey bisa saja tak bersalah atas pembullyan stella,tapi ia terlalu percaya pada gadis yang ia cintai itu,sehingga kebenaran atas audrey sudah di butakan oleh cintanya kepada stella.

sementara itu,audrey membelokkan stir motornya,memasuki gerbang rumah keluarga welson,lalu memarkir kan motornya di dekat pos satpam.

"neng rere,udah pulang neng"tegur mang ujang yang sedang mencuci mobil papa nya.

"iya nih mang,rere baru pulang,mang ujang mau di bantu ga?cuci mobilnya"audrey menaik turunkan alisnya,mencoba menawarkan bantuan kepada supir pribadi keluarga welson.

"makasih atuh neng rere,tapi ga usah atuh neng,neng rere istirahat aja, mang ujang bisa sendiri kok"mang ujang masih kaget dengan perubahan nona muda nya,dia belakangan ini memang banyak berubah,jika dulu audrey tak ingin berbicara padanya dan selalu menatap nya rendah,sekarang audrey begitu sopan dan selalu menunduk jika berbicara pada yang lebih tua.

"yaudah mang kalo gitu rere masuk dulu yah mang,semangat mang ujang!!!"audrey mengangkat tangannya menyemangati mang ujang.

"makasih atuh neng"mang ujang menunduk sopan sambil menyunggingkan senyumnya, dia sangat bersyukur bisa bekerja dengan orang yang baik dan pengertian.

audrey melangkah memasuki rumah, sepertinya papa dan mama nya tidak ada dirumah,audrey tetap berjalan sambil celingak celinguk memerhatikan seisi rumah.

tak ada arka,dan sepertinya bi sarni sedang di dapur,ia melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga satu persatu,kemudian sampai di pintu kamarnya,membuka knok pintu dan berjalan masuk.

audrey melepas ransel dan juga jaket nya, lalu berbaring sejenak di atas kasur,ia terlalu letih untuk mandi,berganti baju dan lain sebagainya.

audrey berfikir sejenak,dia kembali ke masa lalu,banyak yang sudah mulai berubah di hidupnya,mulai dari kedatangan uci,miqdad yang mulai mendekatinya dan perubahan orang orang di sekitarnya.

audrey mencari-cari apa saja yang akan terjadi dalam waktu dekat ini,mencoba menemukan hal yang dia lupakan.

audrey memejamkan matanya,arti bahwa dia sedang berfikir keras,ia tak ingin melewatkan satu hal kecil yang berarti.

IT'S NEW AUDREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang