4 <3

41.7K 2.9K 69
                                    

"eh lo,kapan lo ketimpa bola nya??setau gue lo tad.."belum selesai arka menyelesaikan kalimatnya audrey menginjak kaki abangnya yang berada tepat di depan nya.

galang dan riska memiringkan kepalanya menunggu kelanjutan cerita arka.

"...s-setau gue...lotadikangaolahraga..kan?" berani skali gadis ini menginjak kaki seorang arkan pratama welson,kurang ajar.

"a-aah iyya kan gue cuma lewat doang bang" audrey yang lega karna arka mengerti kode nya langsung konek,dia tersenyum lebar ah tidak sangat lebar sampai memicingkan matanya ke hadapan arka.

merasa bukan hal yang penting riska dan galang cuman tersenyum melihat interaksi kedua anaknya,sudah lama mereka tidak saling berbicara akrab seperti ini.

"oh gitu"arka masih menatap audrey dengan tatapan sinis dan manusuk seakan berkata 'berani banget lo injak gua!!!'.

tak ingin di tindas audrey membalas tatapan arka,seakan dia memiliki telepati kepada arka, audrey menjawab 'apa lo? gua ga takut sama lo'

seakan ada laser dari kedua bola mata mereka yang sama sama terpancar,saling melemparkan tatapan tajam,arka terkejut bisa bisanya adik nya yang selalu manja terhadapnya menempel saat di sekolah dan membuatnya muak akan kelakuannya di sekolah bisa melawan nya dengan tatapan tajam,seolah dia mengatakan 'gue benci lo'.

audrey teringat sesuatu,dan dia harus meminta ini pada papanya.audrey berbalik seolah menyudahi perang laser mata terhadap arka,dia menoleh ke arah galang yang sudah selesai dengan makananya.

"papa..rere mau minta sesuatu boleh?" pantas saja rere berubah menjadi hangat,ternyata adik pembuat onarnya ini ingin meminta sesuatu terharap papa mereka.

"apa re..selama papa sanggup pasti papa turutin"dengan malas arka memutar bola matanya,palingan dia minta di jodohkan dengan james karna mengetahui ayah james dan papanya adalah rekan bisnis.

"rere mau motor sport yang keluaran baru pah.. boleh yah?"puppy ayesnya keluar,pipi chubby dan matanya yg berbinar memohon ke galang, hey siapa yg akan tahan jika melihat pipi audrey sekarang,bahkan arka yg jijik terhadap audrey melunak,ingin skali dia menggigit pipi adik semata wayangnya ini.

"astaga rere,itumah gampang besok pagi udah ada depan rumah,ga perlu khawatir yah nak, kamu tinggal bilang warna apa"soal membawa motor,galang tak risau karena sejak smp, audrey sudah pintar membawa motor tentu saja di ajar oleh mang ujang,supir pribadi senior keluarga welson.

"okeedeh rere mau warna full black pah" rere kegirangan dia senyum sendiri dan menghadap ke arka dan menaikan alisnya,seakan berkata 'apaan lo liat liat gue'

arka yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas,tapi ada sedikit rasa hangat di hatinya saat dia melihat keadaan meja makan ini, dia rindu saat saat seperti ini.

setelah selesai acara makan malam keluarga welson,audrey masuk ke dalam kamarnya sedangkan arka memilih menonton tv,begitu juga dengan papa mama nya,ketiga nya sedang berkumpul di ruang keluarga dengan teh dan cemilan.

"rere berubah,alhamdulillah yah ma"celetuk galang,ia sangat senang akan perubahan anaknya,senang sekali.

"mama senang banget pah, rere yang judes udah berubah kaya dulu lagi" tak di pungkiri kesenangan sepasan suami istri itu,mereka sangat senang melihat putrinya berubah menjadi lebih baik.

di lain sisi arka yg mendengar pembicaraan itu juga setuju dan ikut bahagia,dia merindukan sosok rere yang tidak centil dan tomboy,tapi segera ia tepis setelah mengingat tingkah audrey di sekolah,ia.sangat.membenci.audrey.

~

audrey keluar dari kamar mandi,harum levender menyebar ke seluruh penjuru kamar nya,audrey melangkah menuju lemari besar miliknya, meraih baju seragam hari selasa, atasan putih dengan rok bewarna abu abu muda dan gelap dengan motif kotak kotak,di pinggir lengan bajunya terdapat motif yang sama dengan rok,dengan saku di baju sebelah kiri juga lambang sekolah SMA ERLANGGA.

IT'S NEW AUDREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang