Part 18

13.8K 898 1
                                    


"Kak Ify mana kak? tadi  denger suara nya disini deh."

Keke celingak celinguk mencari Ify di ruang tengah tapi hanya ada Rio yang tiduran di sofa dengan Gio yang fokus menonton TV.

"Iya tadi di sini tapi sekarang udah ke dapur, masak katanya."

"Oh. Keke ke dapur juga deh kalo gitu. Kali aja ada yang perlu dibantu."

"Kak Rio kalau ngantuk istirahat di kamar dong kak."

Ucapnya sebelum berlalu ke dapur.

"Ia tapi Gio minta ditemenin. Kasian juga dari pagi baru ketemu ini sama ayahnya."

Jelasnya.

"Yaudah deh. Kak Keke ke dapur ya."

Setelah melihat anggukan kepala dari Rio. Keke pergi ke dapur. Sampai di dapur ia melihat Ify tengah serius berkutat dengan alat masak. Ify belum menyadari kedatangan Keke. Dengan usilnya Keke menutup mata Ify yang tengah menghadap pada kompor.

"Ihh Keke gak usah iseng. Kakak tau ini kamu."

Ify melepaskan tangan Keke dari matanya. Ia berbalik badan agar menghadap adiknya.

"Yahh ketauan."

"Gimana gak ketauan orang parfum kamu itu aja wanginya."

Keke nyengir.

"Gak cantik kamu Ke, kalau nyengir begitu."

Guraunya pada sang adik.

Keke pura-pura melas. Ia mendekat ke meja makan dan takjub melihat menu yang sudah disajikan di sana. Semua itu hasil masakan Ify karena pembantunya hanya membantu mencuci sayuran saja.

"Enak banget ini kak. Keke boleh makan duluan gak sih? laper banget ini."

"Boleh dong. Kalau laper ya tinggal makan. Kakak buat bubur dulu."

Ify menaruh piring berisi ayam goreng crispy di atas meja sebagai menu terakhir yang ia masak. Dan dengan semangatnya Keke mengambil satu persatu dari makanan yang sudah disediakan ke dalam piringnya hingga penuh.

"Bubur buat siapa kak? kak Rio?"

"Iya. Gak mau makan nasi katanya masih pahit di lidah."

"Kaya judul cerita aja, mertua si pahit lidah."

Gumam Keke sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Ada-ada aja kamu Ke."

Ify meninggalkan meja makan sambil menahan kekehannya. Tapi yang dibilang Keke ada benarnya juga. Banyak kan orang mengeluh karena pahit dan pedasnya mulut mertua.

****

Ify tengah menyuapi Rio makan bubur di kamarnya. Tadi setelah bosan menonton TV Gio tertidur dan Rio membawanya kedalam kamar Ify. Selang beberapa waktu Ify memasuki kamarnya dengan semangkuk bubur dan segelas air putih untuk Rio.

Merasa senang dengan perhatian dari wanita yang sangat ia cintai. Tanpa harus dipaksa Rio memakan dengan lahap setiap suapan bubur yang Ify suguhkan. Sesekali ia dan Ify saling bertatapan dan tersenyum secara bersamaan.

"Udah ya Fy. Mulut aku rasanya udah gak enak."

Ify mengangguk. Menaruh mangkok bekas bubur di atas meja berganti mengambil gelas air putih dan menyodorkannya pada Rio.

"Makasih ya Fy,"

"Kamu udah mau aku repotkan."

Ify menerima gelas dari Rio yang sudah habis setengah lalu tersenyum dan mengangguk.

Masih Ada Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang