Part 49

9.9K 533 10
                                    

Rio tersenyum kala suara istrinya terdengar tidak normal. Melepaskan tangannya dan mengitari kursi Ify, Rio menumpukan lututnya di atas lantai dengan tangan yang ia letakkan tepat di atas paha sang istri.

Ify sudah hampir merasakan nafas lega kala Rio melepaskan belitan tangan dari lehernya tapi ia kembali menahan nafas saat suami tampannya itu kini berjongkok di hadapannya dengan tangan yang sudah berada di atas paha dan berusaha menggenggam tangannya.

"Yang, aku udah bener-bener gak tahan ini. Kamu harus tanggung jawab loh."

"Loh tanggung jawab gimana maksud kamu? emangnya aku udah ngelakuin apa?"

Dahi manis wanita cantik itu berkerut.
Seringaian nakal begitu saja muncul di wajah tampan Rio.

"Hem minta dijelaskan secara detail nih ceritanya? ntar aku dicubit lagi."

Kedua bola mata indah Ify bergerak ke kanan ke kiri seolah berfikir. Semua itu tidak luput dari perhatian Rio. Senyum manis tercipta di bibir pria tampan itu.

"Aku gak ngerti deh."

"Oh iya. Ya udah nanti aku jelasin di kamar aja yuk."

Rio langsung membopong tubuh mungil istrinya. Membuat wanita itu menahan teriakan yang hampir aja lolos dari mulutnya. Tapi ia ingat ada Keke juga Azriel di sini.

Sementara Rio dengan senyum merekah terus membawa Ify ke lantai atas dan memandang pintu kamar mereka penuh minat bergantian dengan wajah Ify.

Rio memberi kode agar pada Ify untuk membuka pintu, setelah pintu terbuka Rio langsung masuk dan meletakkan istri cantiknya itu di atas ranjang dengan posisi duduk. Rio kembali lagi mengunci pintu baru setelahnya ia menghampiri Ify yang dari tadi memperhatikannya.

Rio duduk berhadapan dengan wanita yang saat ini telah menjadi  ibu dari anaknya. Ia gapai tangan Ify untuk ia bawa ke pipinya. Menempelkan telapak tangan mulus itu di pipi setelah ia beri kecupan sebelumnya.

Tatapan kedua mata itu saling bertemu, bibir keduanya terangkat menciptakan sebuah senyuman yang selalu mereka nikmati bersama. Berbagi kebersamaan dan rasa kebahagiaan meski lewat sebuah senyuman.

Bagi Rio bisa bersama dengan Ify di setiap harinya adalah suatu kenikmatan yang tidak bisa ia beli dan itu patut untuk ia syukuri. Dan bagi Ify bisa selalu ada di samping Rio adalah suatu kebahagiaan yang tiada taranya. Dan bagi mereka berdua, kenyamanan akan selalu dirasakan saat mereka bertemu dan saling melepaskan kerinduan walau mungkin hanya lewat senyuman dan tatapan mata.

"Aku cinta banget sama kamu Fy, jangan pergi dari aku lagi ya Sayang, cukup sekali kamu ninggalin aku dan aku gak mau itu terulang lagi."

Rio berucap sambil terus memandangi mata bulat nan indah milik wanita tersayangnya ini. 

"Aku juga cinta banget sama kamu Yo. Cintaaa banget. Maafin aku yang dulu sempat pergi dari hidup kamu dan sempat gak percaya sama kamu. Aku juga gak mau masa-masa itu terulang lagi."

Rio menurunkan tangan Ify dan beralih mengusap pipi Ify dengan telapak tangannya.
Ify bergerak mendekati Rio dan melingkarkan tangannya pada leher Rio membuat Rio dengan spontan memeluk pinggang sang wanita. Wanita cantik itu merebahkan kepalanya di atas bahu suaminya. Seketika hembusan nafasnya terasa menyentuh pori-pori Rio.

"Aku mau tanya boleh?"

Elusan Rio pada punggung Ify berangsur bergerak semakin pelan,

"Boleh gak?"

Seakan menunutut Ify sampai mengulang meminta izinnya untuk bertanya. Rio mengangguk.

"Boleh Sayang. Aku suami kamu dan kamu istri aku, jadi udah sewajarnya kamu tanya apa aja sama aku yang membuat hati kamu terasa menjanggal."

Masih Ada Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang