8. Dor!

9.4K 966 17
                                    

Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















1. Jadi Helena yang nyata itu udah meninggal. Dan yang ngerawat itu Zafar itu Hera, kembaran Helena.

Aku jelasin disini karena kemarin ada beberapa komenan yang bingung kenapa kok ada Helena yang masih hidup.

Soo silahkan baca Chapter ini ^^

Maaf update nya lama. Karena sekolah udah masuk full.

Kalian udah masuk sekolah?

























"Lo semua jahat" pelan Zafar sebelum akhirnya mata pemuda itu terpejam, pingsan.

o0o

"BUNDA!"

"TUA BANGKA SIALAN! NGGAK ADA OTAK!"

"BUNDA JANGAN TINGGALIN ZAFAR BUNDA!"

"Zafar mohon.... Zafar mohon kembali bunda"

Prangggggg

"DIAM ZAFAR!"

"JANGAN PERNAH SEKALI SEKALI KAMU MEMBAHAS TENTANG WANITA ITU!"

"HIDUP HIDUP GUE! LO NGGAK PERLU IKUT CAMPUR! DIA BUNDA GUE! DAN GARA GARA LO, BUNDA GUE MENINGGAL!"

"DIA BUKAN BUNDA MU! DIA HANYALAH SEORANG JALANG YANG MENGHASUT MU!"

"Jalang? Menghasut? Jaga omongan lo!"

"Asal lo tahu! Dia adalah seorang wanita yang berjasa dihidup gue! Dia rawat gue dari bayi sampe dewasa ini! Dan jangan pernah lo hina Bunda gue dengan sebutan jalang!"

Ketika bangun dari pengaruh obat biusnya, Zafar terus terusan mengamuk dikamar Zian dan memecahkan barang barang yang ada disitu. Membuat Ervian dan putra putranya menahan amarah. Kecuali Zian yang bergetar takut karena melihat amarah Zafar yang begitu menakutkan.

"Papa tidak mau tahu! Jika kamu membahas tentang wanita itu lagi, Papa akan memberikanmu hukuman yang sangat mengerikan"

"GUE NGGAK PEDULI ANJING! BUNUH GUE AJA SEKALIAN! BIAR GUE NYUSUL BUNDA GUE!" teriak Zafar.

Dor

Tembakan peluru yang tepat disamping Zafar dan hanya berjarak 3cm mampu membuat jantung Zafar berdetak tidak karuan. Pemuda itu mematung karena terlalu syok ketika peluru itu hampir mengenai dirinya. Dan pelaku penembakan adalah Adal.

"Sekali lagi kamu membahas tentang wanita itu, Abang akan memberikan hukuman untuk mu Baby" bisik Adal sembari membaringkan Zafar dikasurnya.

Adal tahu adiknya tengah terguncang kesehatan mentalnya, tapi itu tidak memancing rasa kasian pada diri Adal. Justru Adal merasa bahagia dan senang melihat adiknya yang tengah tertekan seperti ini.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang