24. sweet

5.1K 692 32
                                    

Update sore ya guys.

Sengaja.

Sebelumnya selamat menunaikan ibadah puasa.... (Padahal udah mau buka puasa)

Kalo adegan nya kurang manis bilang ysy. Komen diakhir part nanti insyaa Allah bakal aku tambahin gula nya.






o0o

Sudah beberapa hari berlalu, kegiatan Zafar kembali seperti semula. Sekolah, tidur dan bersantai akan selalu Zafar lakukan. Tentunya dengan pengawasan Papa, Abang, Daddy, Mama mudanya dan Adeknya.

Terkadang juga Zafar mengajak Zian untuk berbuat sesat, contohnya praktek ngepet yang dilakukan oleh Zafar 2 hari yang lalu, dengan Zian yang menjadi babi nya. Tapi sayangnya, praktek itu gagal karena kedatangan Teresa yang membawa aksesoris bayi.

Tahukan apa yang diperbuat Teresa? Yaitu mendadani si kembar layaknya bayi mungil imut imut yang baru lahir.

Kini Zafar tengah duduk di bangku pojok belakang sebelah kanan bersama Zian yang berbaring dengan paha Zafar yang dijadikan bantalan untuk kepalanya.

"Kok Bang Orca lama ya?" gumam Zafar,

"Ngantri mungkin Bang" jawab Zian menanggapi.

"Masa sih? Tenggorokan Aku udah kering ini" keluh Zafar.

Mendengar keluhan sang Abang, Zian langsung bangkit dari rebahan nya menatap Zafar khawatir. Mendekatkan wajahnya ke leher Zafar dan mengeceknya serta meniupnya.

"Sakit Bang? Perih nggak? Gerah?"

"Ada yang lecet pasti? Ayo Bang kerumah sakit!"

Mulut Zafar ternganga. Sifat Zian yang selalu panik dan lebay itu kambuh. Zafar benci itu, jika begini kemungkinan besar ke posesif an Zian akan muncul juga.

"Haus doang kok. Kamu ada rekomendasi toko penjual minuman?"

Oke Zafar akan melakukan rencananya. Pura pura bertanya pada Zian agar bisa diajak keluar mencari tempat makan yang lezat lezat.

"Ada! Ayo Bang ikut Aku" seru Zian lalu menarik tangan Zafar dengan tergesa dan membawanya ke gerbang sekolah.

Zian mengajak Zafar menuju tempat makan belakang sekolah yang menyediakan makanan dan minuman lezat.

Zafar yang ditarik seperti itu bahagia bahagia saja sebenarnya. Karena dirinya akan makan enak kali ini, tidak seperti dirumah yang selalu diberi makan telur rebus, daun daun yang di campur aduk menjadi satu dan jangan lupakan tepung fermentasi yang dipanggang dengan selai coklat sebagai perasa nya.

Zafar sangat bosan dengan makanan makanan itu. Mulutnya rindu dengan cita rasa makanan pedas, manis, asam dan gurih. Benar benar rindu.

Tak membutuhkan waktu lama, Zafar dan Zian sudah sampai di tempat makan itu. Zian langsung menggeret sang Abang untuk duduk dibangku pojok agar tidak menjadi pusat perhatian.

"Pesan apa saja yang Abang mau. Semua pun boleh" ucap Zian membuat mata sipit Zafar berbinar bahagia.

Tak menyia-nyiakan, Zafar bergegas memesan semua makanan ditempat ini. Mulai dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup. Dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Tidak perku khawatir dengan tagihan pembayaran, karena Zafar yakin jika Adeknya ini menyiapkan uang dengan jumlah yang banyak.

Jika di tempat si kembar tengah bersantai menikmati makan, berbeda dengan disalah satu kelas sekolah. 2 orang pemuda yang kelimpungan kesana kemari mencari keberadaan 2 orang. Mereka adalah Orca dan Tio.

2 pemuda yang bingung mencari keberadaan Zafar dan Zian. Mereka berdua berpencar mencari ke penjuru sekolah. Biasalah paniknya kumat sampai sampai lupa jika 2 orang itu masih punya banyak bodyguard untuk diandalkan.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang