HAPPY READING
DOUBLE UP NIH.
Vote ama komen nya dinaikin jumlah sabilah?
o0o
Sudah beberapa hari ini semenjak Zian demam tinggi secara tiba tiba itu. Dan hubungan keluarga itu masih baik baik saja. Bahkan ketika Zian sakit, pemuda itu malah bermanja manja pada Zafar dan tak mau ditinggalkan oleh Zafar.
Zafar? Tentu saja dia bingung. Kenapa dengan adiknya ini? Kenapa bisa berubah ubah sikapnya dengan cepat. Apalagi saat Zian selalu minta tidur berdua dengan Zafar yang ujungnya Zian menangis dan membisikkan kalimat kalimat agar Zafar tidak pergi dari rumah ini.
Ada apa ini? Apa yang tidak Zafar ketahui?
Tapi saat ini, beruntungnya Zian sedang terlelap karena memang saat ini jam nya tidur siang. Zafar memanfaatkan nya untuk menemui Papa nya diruang kerja guna membicarakan sesuatu yang sangat penting bagi Zafar.
"Papa ada didalam Om?" tanya Zian pada Jamal yang berdiri didepan pintu ruang kerja Ervian.
"Ada Tuan Muda, silahkan masuk"
"Terima kasih"
Zafar masuk kedalam ruang kerja itu setelah dibukakan pintunya pertanda telah diberi izin.
Pemuda itu berjalan pelan tanpa menimbulkan suara, dapat dirinya lihat jika sang Papa tengah menyandarkan bahu nya pada kursi dengan wajah menghadap ke langit langit ruangan serta mata yang terpejam.
Pemuda itu melihat kondisi Ervian, yang nampak sedikit kacau dengan wajah lelah yang terlelap. Zafar mendadak tak tega dan merasa bersalah dengan berbagai tingkah yang pernah dirinya lakukan pada Ervian dulu.
"Siapa yang menyuruh mu masuk heh?" tanya Ervian dengan nada datar nan dingin tanpa membuka matanya.
"Eh? Maaf Papa" lirih Zafar dengan kepala ditundukkan karena takut dengan ucapan Ervian.
Lain halnya dengan Ervian yang tersentak kaget saat indera pendengaran nya mendengar suara putra ketiga nya yang ketakutan.
"Astaga, maafkan Papa Baby. Papa tidak tahu jika kamu yang masuk" sesal Ervian.
"Stop menggunakan kata Baby Papa" dengus Zafar memulai protes nya.
"Nanti jika Papa tidak lupa, jadi ada apa dengan Baby Papa ini sampai datang ke ruang kerja Papa?"
"Zaf-
"Duduk sini dekat Papa" potong Ervian.
"Pa, Zafar pengen balik ke Indonesia"
Ervian diam. Raut wajah pria itu berubah menjadi datar dan rahang yang mengetat. Ervian tidak suka jika putranya ini merengek minta kembali ke Indonesia. Padahal dari kemarin kemarin semenjak acara kabur itu, Ervian lihat jika Zafar mulai menyesuaikan diri di rumah ini.
"Tidak"
"Pa, ayolah. Aku ingin kembali ke negara itu. Disini.... Aku merasa tidak nyaman" lirih Zafar diakhir kalimat nya.
"Tidak nyaman? Benarkah? Papa rasa dirimu sedang berbohong Baby"
"Nggak. Zafar beneran nggak nyaman disini. Zafar pengen kembali ke Indonesia"
"Tidak Zafar. Kembali ke kamar mu"
"Ayolah Pa, kalo Papa nggak mau ke sana, biar aku aja. Aku bisa tinggal sendirian kok disana"
"Tidak Zafar"
"Pa... Aku mohon. Aku cuma pengen tinggal dengan tenang disana. Lagian Aku disana bisa jaga diri. Papa juga bisa mengunjungi ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||
FantasyYang suka cerita brother ship yuk bisa dibaca, coba coba dulu siapa tahu clop. Ini Zafar versi baru ya, karena sebelumnya pernah dipublikasikan, cuma unpublish aja terus ganti alur. Selamat membaca kawan. Sorry nggak ada deskripsi nya, Murni karya...