9. TIDAK!

8.7K 979 67
                                    


Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tembuin 50 yuk komennya ^^
Nanti dapat hadiah



















oo0oo

"Zafar?"

"BUNDA!!"

"Hei, jangan berteriak sayang" nasihat seorang wanita berbaju putih bersih.

"Maafin Zafar yang ngga bisa menyelamatkan bunda" lirih Zafar di dekapan wanita itu.

"Kamu tidak salah nak, karna kamu masih kecil dan tidak melakukan apapun untuk Mama"

"Mama?" beo Zafar yang bingung dengan panggilan untuk Bunda nya, kenapa berganti menjadi Mama?

"Tidak perlu berpikir keras. Karena kamu sudah mengetahui nya bukan?" tangan wanita itu mengusap kerutan di dahi Zafar.

"Tapi kenapa berubah menjadi Mama? Zafar kan selalu memanggil dengan sebutan Bunda" protes Zafar yang hanya ditanggapi senyuman oleh wanita itu.

"Tanya Papa. Dan Mama berpesan pada Zafar agar kamu tidak membenci Papa, oke sayang?" usai mengucapkan itu, wanita tersebut berjalan menjauh dari tempat Zafar berdiri.

Menuju ke arah sesuatu berbentuk oval yang mengeluarkan cahaya dan kerlap kerlip.

"BUNDA!"

"JANGAN TINGGALIN ZAFAR!"

"Panggil Mama nak. Mama akan selalu datang kedalam mimpimu asal kamu tidak menyebut bunda mu itu" gema suara itu tanpa terlihat wujudnya yang membuat Zafar memutarkan tubuhnya untuk mencari sumber suara itu.

"BUNDA!"

Teriak Zafar dengan nafas yang terengah engah serta keringat yang bercucuran. Mata pemuda itu meliar menatap penjuru ruangan yang ternyata gelap.

Helaan nafas lega keluar dari bilah bibir pemuda itu, dia bersyukur karena tidak menemukan keberadaan kembaran dan manusia manusia menyebalkan yang biasanya selalu tidur disampingnya.

Lalu tangan cantik itu meraih jam yang terletak dimeja samping tempat tidurnya. Pantas saja dia bermimpi aneh, ternyata jam sudah menunjuk kan pukul 02.30 dini hari, dimana di jam jam seperti ini dia harus melaksanakan ibadahnya.

Oh ya, ini sudah hampir 4 hari setelah pemeriksaan itu. Dan sedikit ada kemajuan dimana manusia manusia menyebalkan itu tidak terlalu menekan Zafar, serta Zafar juga semakin dekat dengan Zian, saudara kembarnya.

Prangggggg

"Astaga. Nanti aja lah gue bersihin habis sholat" gumam Zafar tanpa sengaja menyenggol guci di samping pintu kamar mandi ketika dirinya baru saja keluar setelah mengambil air wudhu.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang