10. PpKN

8.3K 900 29
                                    

Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















"TIDAK!" bentak mereka serempak.

o0o

"Apa? Gue nggak ngajak kalian ngomong ya! Gue ngomong sama Abang" sinis Zafar mendapat bentakan dari Ervian dan dua pemuda putra Ervian.

"Ayo, kamu akan pulang dengan Abang" jawab Orca lalu bangkit kembali dari duduk nya,

Belum juga kaki pemuda itu melangkah, intrupsi yang disertai nada datar nan dingin itu membuat langkah Orca terhenti seketika.

"Tetap diam atau Zafar akan saya tembak"

Gila memang. Tapi begitulah Ervian, pria yang memiliki prinsip "jika aku tak bisa memiliki nya, maka orang lain pun tidak akan pernah bisa" kejam bukan? Dan Ervian pun tak memandang siapa orang itu. Contohnya saja Zafar, pria itu akan nekat membunuh Zafar jikalau Zafar benar benar ikut dengan Orca.

"Tuhkan! Lo tuh bukan bapak gue. Sok sini tembak nih tepat di dada gue, biar gue sekalian nyusul Bunda" tantang Zafar membuat para manusia diruangan itu menatapnya tajam.

Namun Zafar tetap abai. . .

"Kembali duduk" perintah mutlak Ervian.

"Duduk dulu Bang, ngadem sebentar abis itu kita ancang ancang lari buat kabur" bisik Zafar pada Orca yang direspon kekehan gemas.

Lain halnya dengan Ervian, Adal, Crisann dan Zian yang penasaran dengan tingkah Orca dan Zafar. Terselip rasa cemburu ketika melihat Zafar nyaman, tertawa, dan bahagia disamping Orca. Sedangkan di mansion Zafar selalu marah marah, mengumpat, dan selalu membantah.

"Baby? Siapa yang mengizinkan untuk pergi dengan pemuda brengsek itu?" tanya Ervian membuka pembicaraan.

"Gue. Kenapa emang?"

"Papa tidak akan pernah mengizinkan mu untuk keluar dari mansion ini walau selangkah kaki. Jadi kau tidak punya hak untuk keluar dari rumah ini tanpa izin Papa" tenang dan seringai muncul di bibir Ervian.

"Dih! Gue tuh manusia yang punya hak ya! HAK ASASI MANUSIA! Pasti tiap pelajaran PpKN lo selalu bolos"

"Lagian jabatan lo dalam kehidupan gue apa?" cerocos Zafar mengeluarkan emosi yang membuatnya sesak dari kemarin.

"Jaga bicaramu Zafar." peringat Adal.

"Kau akan tetap tinggal disini tanpa persetujuan mu" sahut Crisann.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang