27. keputusan

5.4K 674 19
                                    

Maaf untuk para readers kemarin yang menjadi korban pict nya ya? Antara lupa sama sengaja naruh. Tapi aku nggak ada niatan bikin kalian tersiksa 😭😭

Mohon maaf sebesar besarnya.

So, kalian bisa baca ulang part sebelumnya nya. Gambar udah aku hapus.

Enjoy guys ✨






o0o

Sidang paripurna tengah terjadi di kediaman keluarga Khalfani. Dari yang Tua hingga yang muda berada diruang keluarga itu. Ah tidak tidak, minus si kembar saja.

Karena dua manusia berwajah sama itu ada dikamar nya berisitirahat setelah kejadian kemarin siang.

Iya, Zafar dibawa pulang dengan pemantauan dari dokter dokter khusus yang disediakan oleh Ervian dan Ernan.

"Sebaiknya Attis kita kembalikan ke habitatnya" celetuk Aber memecah keheningan.

Semua mata menatap Aber dengan tajam. Bisa bisanya pemuda itu bercanda di situasi yang tegang ini.

Hendak membuka mulut nya lagi, Ernan segera mengehentikan putra sulung nya agar tidak cerewet,
"Berhenti bicara, atau mulut mu Daddy sepak!"

Aber memberenggut sok imut, bukannya imut tapi malah terkesan horor.

"Att, segera buang barang barang tak berguna mu itu" tegas Ernan pada putra kedua nya.

"Kak..." peringat Ervian agar Ernan tidak terbawa emosi.

Pasalnya, Ervian tidak ingin jika keponakan nya itu merasa terkekang seperti apa yang Ernan derita dulu. Tapi lain lagi ceritanya kalo Zafar dan Zian yang dirinya kekang.

"Att, Kamu tidak perlu membuang benda benda kesayangan mu itu. Cukup pindahkan saja. Nanti Papa buatkan rumah khusus untuk benda benda itu" tutur Ervian.

Adal dan Crisann menatap tak suka kearah Ervian. Papa nya ini selalu saja memanjakan Attis. Iya selalu, sedari Attis masih kecil Ervian memberikan apa yang Attis inginkan. Sedikit pilih kasih yang membuat Adal dan Crisann iri. Ingin mengungkapkan jika mereka ingin diperlakukan seperti Attis tapi mereka gengsi.

Gengsi is tahta tertinggi keluarga Khalfani.

"Terlepas dari itu semua Aku pengen Attis dapat hukuman" sahut Aber mode serius dan celetukan itu mendapat anggukan setuju dari Adal dan Crisann.

Lain halnya dengan Attis yang mendengus dan ketar ketir.

Tetua dikeluarga Khalfani menghela nafas. Aber mode serius dan egois akan sulit untuk ditaklukkan sebelum mengabulkan keinginan pemuda itu.

"Baiklah"

Aber, Adal, Orca, Tio dan Crisann saling berpandangan saat Ervian dan Ernan pasrah. Seringai tercetak dibibir kelima pemuda tampan itu. Sudah pasti hal buruk akan menimpa Attis beberapa detik kemudian.

"Attis dilarang menemui si kembar selama 3 Minggu" tegas Adal.

"Eh eh! Nggak bisa gitu dong! Pa..." protes Attis disertai rengekan yang ditujukan untuk Ervian.

"Why not? Lo udah bikin Zafar sakit. Jadi sebagai gantinya, Lo dilarang menemui mereka" datar Crisann.

"Nggak! Gue nggak mau" tolak Attis mentah mentah.

Sedangkan dua pria yang menjabat sebagai Papa dan Daddy itu tidak ingin ikut masuk kedalam perdebatan. Biarlah anak anak mereka yang menyelesaikan. Itung itung melihat sampai mana ketegasan dan keegoisan keturunan Khalfani.

"Nggak mau? Yaudah ubah Bang" sahut Tio menimpali ucapan Attis.

"5 Minggu. Nggak ada penolakan! Lo nggak boleh ketemu sama Si Kembar" mutlak Aber.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang