19. sekolah baru

6K 681 19
                                    


HAPPY READING

Minta tolong kasih tanda ya kalo ada kesalahan di tiap kalimat.

Terima kasih ✨







o0o

Pukul 07.30 pagi dikediaman Ervian baru saja menyelesaikannya sarapan nya. Belum ada yang beranjak dari kursi meja makan itu, masih lengkap ada Ervian si kepala keluarga, Adal, Crisann, Orca, Zafar dan Zian, bahkan Tio pun sudah hadir dirumah itu.

Bertambah keluarga Kakak Ervian yang lengkap juga menduduki kursi di ruang makan itu.

"Hari ini jangan ada yang keluar dari rumah" titah Ervian penuh dengan ketegasan.

"Segera menuju ke ruang keluarga, ada yang ingin Papa bicarakan" lanjutnya lalu meninggalkan ruang makan itu lebih dulu.

Diruang keluarga....

"Dia putra mu yang meninggal itu Er?"

"Lebih tepatnya hilang. Dan berhenti menatap nya seperti itu Kak. Baby Zaf, perkenalkan dia adalah Kakak Papa, namanya Ernando" peringat Ervian pada sang Kakak yang menatap putra nya dari atas sampai bawah dengan tatapan yang sulit diartikan.

Terkadang juga muncul kernyitan di dahi sang Kakak ketika menatap Zafar.

"Masalah? Aku heran, kenapa tubuhnya kecil sekali, muka nya tidak menunjukkan aura aura ketegasan. Wajah nya pun menjurus ke cantik, seperti transgender" cerocos Kakak Ervian yang terlalu blak blakan.

Zafar sendiri memelototkan matanya dengan tangan yang meremat baju Orca erat. Berani sekali pria tua itu mengatai nya transgender.

"Matamu transgender! Saya cowok tulen!" sewot Zafar tak terima.

"Zafar/ Baby" tegur Ervian, Orca, Adal, dan Crisann serempak. Tio? Pemuda itu asik dengan jari jari Zafar dan sedikit terkekeh dengan sentakan Zafar.

"Astaga. Mulutnya kasar sekali, benar benar mulut Helena menurun pada putramu"

"Dad, jangan bawa bawa Mama" sahut Zian menatap tak suka pada Daddy nya dan Zafar secara bergantian.

"Ya Daddy turuti"

Orang yang disebut sebut sebagai Daddy itu adalah Ernando. Kakak kedua Ervian. Duda kaya raya dengan penampilan yang menarik para gadis atau pun wanita ditambah wajah nya yang terlihat awet muda.

"Ah bocil, kamu pasti belum kenal dengan diriku" sahut laki laki berwajah tengil, mungkin seumuran dengan Adal?

"Nggak penting" gumam Zafar sembari memutar bola matanya, pertanda Zafar malas dengan perkumpulan ini.

"Aku tahu itu memang penting untuk mu bocil. Perkenalkan, Aku Abercio Damaresh. Putra sulung dari Ernando"

Bughhhhhh

Lemparan bantal itu mendarat tepat dimuka Aber, dan pelakunya adalah putra kedua Ernando.

"Dia Daddy mu bodoh. Hormati dia, panggil dia pake embel embel. Bukan cuma namanya saja" cerocos seorang pemuda yang lebih muda dari Aber.

"Dad keberatan?"

"Tidak, karena Dad sedang tidak mengangkut beban" santai Ernan.

Dan sepertinya tingkah Ernan itu menurun pada kedua putra nya.

"Lemot" gumam Aber dan sang Adik bersamaan.

"Ah lupakan. Hei Babe, perkenalkan. Aku lelaki tampan bernama Attis Castulo. Panggil aku Abang atau Kakak, sesuka mu saja"

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang