20. Gatick

5K 640 46
                                    


Happy Reading ✨












oo0oo

"Nih kerjain soal Gue!"

"Em? Siapa ya?"

"Wihhhh keren, Lo kembarannya Zian si penyakitan kan?"

"Iya Gue emang kembarannya. Tapi apa hubungannya sama Lo? Mulut Lo itu juga jangan asal bacot"

"Wow! Sifat nya bertolak belakang bos, yang satu letoy penyakitan, yang satunya sok berani walau banci"

"Kek nya cocok deh Bos kalo dijadiin mainan"

Seringaian tipis tercetak diwajah pemuda sombong yang tengah berdiri didepan meja Zafar.

Saat ini waktu istirahat para siswa, dan seorang berandalan di kelas Zafar yang pada dasarnya suka membully, menghampiri Zafar sembari melemparkan 2 buah buku tulis, yang dapat Zafar baca dari penglihatan nya, buku itu adalah buku matematika dan buku bahasa.

"Mainan? Tidak terlalu buruk" gumamnya.

"Gatick Antonio. Lo siapa nyuruh nyuruh Gue?" tanya Zafar menatap tidak suka ke arah Gatick.

"Wah! Lo nggak tahu siapa Gue?"

"Tahu kok, Gatick kan? Lo kek nya pikun deh, liat noh name tag Lo terpampang jelas di baju Lo" tunjuk Zafar pada dada kiri Gatick.

"Nggak usah banyak bacot! Kerjain sekarang tugas Gue!" perintah Gatick guna menutupi malu nya,

"Nggak dulu. Tangan Gue pegel"

Usai mengucapkan itu, Zafar menelungkup kan wajahnya kedalam lipatan tangan, mengabaikan Gatick yang memerah padam karena emosi. Saat tangan itu hendak memukul Zafar, hal itu lebih dulu ditahan oleh seseorang. Dimana cekalan tangan itu membuatnya langsung mundur pergi meninggalkan meja Zafar.

"Setidaknya beri dia pukulan. Biar dia tahu kalo Lo bukan orang lemah" suara yang begitu Zafar kenal,

Kepala Zafar langsung di dongak kan dan mendapati Adek kembarnya ada disamping meja nya.

"Aku cuma males aja menanggapi orang kek gitu" ucap Zafar lembut,

Raut wajah yang tadi sinis, kesal, dan bosan langsung berubah menjadi raut wajah ceria, berseri seri dan memancarkan kasih sayang begitu tahu seseorang itu adalah Zian.

"Lawan. Gue pengen Lo adu jotos sama Gatick. Dengan begitu kenyamanan hidup Lo bakal musnah. Dan bakal menguntungkan Gue"

Helaan nafas Zafar hembuskan. Sebegitu benci Zian pada dirinya? Apa salah nya? Zafar ingin marah, tapi tidak bisa.

"Lo tahu nggak Bang? Sebenarnya tadi Gue males cegah si Gatick. Tapi keknya nanti kalo nggak di cegah, Gatick nggak bikin Lo terluka parah. Sedangkan Gue? Gue pengen Lo terluka parah karena pukulan Gatick" lanjutnya.

"Lain kali Aku lawan si Gatick. Agar kamu bahagia dan senang. Cukup kamu menantinya" senyuman Zafar mengiringi ucapan yang terlontar dari mulutnya.

Tapi sayang sekali, hati dan matanya tak bisa berbohong. Kesedihan begitu terpancar kuat dari kedua bola mata Zafar. Sedangkan hatinya dipenuhi dengan tekad untuk membuat Adeknya bahagia bagaimana pun caranya.

"Bagus. Dah Gue mau pergi cari makan. Lo jangan keluar kelas sampai nanti pulang sekolah. Kalo Bang Orca kesini ngajak pergi keluar, tolak. Jangan makan di sekolah. Gue pengen liat Lo kelaparan kek gembel!" peringatan Zian serukan pada Zafar.

Tak mau berlama lama, Zian langsung meninggalkan Zafar tanpa menunggu jawaban Abangnya.

Begitu Zian lenyap dari pandangan Zafar, pemuda itu kembali menelungkup kan wajahnya dan menangis dalam lipatan tangan itu. Menangis tanpa suara yang menjadi andalan Zafar.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang