21. alasan yang sebenarnya.

5.9K 721 30
                                    





Malam semua nya✨

Happy Reading ✨














Mulai part ini, drama sesungguhnya akan dimulai. So, nantikan saja alur selanjutnya.




o0o

"Zi, Aku kamar mandi dulu ya"

"Iya, jangan lama lama. Nanti langsung ke kantin ya. Aku duluan kesana"

"Iya"

Dua hari sejak malam bertegur sapa hangat itu. Zafar dan Zian kembali menjalin hubungan saudara kembar yang erat, bahkan lebih erat dari sebelumnya.

Dimana ada Zafar, disitu juga ada Zian. Bahkan saudaranya yang lain tidak diperbolehkan berdekatan dengan Zafar, dan itu keinginan mutlak seorang Zian.

Namun mereka tak mempermasalahkan itu. Karena mereka senang Zian kembali menyayangi Zafar tanpa terobsesi menghilangkan nyawa Zafar atau hal buruk lainnya.

Tentunya dibalik kedekatan Zian dan Zafar ada seseorang yang berhasil menjalankan rencananya, dan orang itu adalah Ernan dan Ervian. Kedua pria itulah yang mengubah pola pikir Zian.

Jadi ceritanya begini...

Seluruh siswa dan siswi disekolah Zafar sudah menuntaskan waktu belajarnya. Begitu juga Zian, pemuda itu keluar lebih dulu dari kelasnya meninggalkan Zafar yang masih didalam kelas.

Padahal mereka sudah sepakat dengan Adal akan pulang bersama. Tapi ya siapa yang bisa menghentikan Zian? Pemuda egois yang hanya ditunjukkan pada Zafar seorang. Zian tak mau membagi semua fasilitas dan kasih sayang Ervian berikan. Maka dari itu Zian meninggalkan Zafar.

Tapi entah ada angin apa, matanya menangkap mobil Ernan dan Ervian yang sudah terparkir dihalaman sekolah. Tak mau mengulur waktu, Zian segera menghampiri Ervian dan Ernan.

"Papa, Daddy"

"Hallo putra Daddy. Mana Abang mu hm?" balas Ernan menyapa Zian.

"Masih ada tugas. Ayo cepat pulang, Aku tidak mau menunggu nya!"

Dapat Ernan dan Ervian tangkap pada indra penglihatan dan pendengaran nya, bahwa Zian sengaja meninggalkan Zafar. Karena anak itu terlihat sangat tidak suka dengan pertanyaan yang dilontarkan Ernan, begitu juga nada bicara yang dikenakan Zian sangat ketus.

"Kita tunggu sebentar saja Zi, kasian Abang mu dia tidak bisa pulang bersama dengan Bang Orca dan Tio. Mereka berdua sedang ada urusan" sahut Ervian memberi pengertian pada Zian.

"Tapi Pa... Aku merasa sangat mual"

Mendengar pernyataan Zian, baik Ervian dan Ernan merasa khawatir. Pasti Zian sekarang tidak merasa mual saja, jantung anak itu pasti juga berdebar kuat. Tak mau menunggu lama, Ernan menyudahi perdebatan kecil itu dan memutuskan untuk kembali ke rumah terlebih dahulu.

Zian harus segera diobati dan ditenangkan di rumah. Tapi sebelum itu, Ernan menghubungi putra sulungnya untuk menjemput Zafar dan disanggupi oleh Aber.

2 jam berlalu sejak kambuhnya penyakit Zian, kini anak itu sudah jauh lebih tenang. Dan sekarang hanya ada Zian dan Ernan dikamar anak bungsu Ervian itu. Sedangkan Ervian sendiri harus segera pergi ke kantor nya untuk menemui rekan bisnisnya yang mendadak datang.

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang