14. Hukuman atau Hadiah?

7.5K 795 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Huhuhu telat banget update nya

Maaf ya, harus nya udah selesai dari 2 hari yang lalu. Tapi karena sekolah udah mulai daring lagi, tugas nya jadi 2 kali lipat nya.

Semoga suka sama chapter ini.

Jangan lupa naikin vote sama komen nya. Karna itu bisa buat semangat ngetik dan segera tamatin book ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING






















o0o

"Hadiah nya apa?" tanya Zafar setibanya dikamar Crisann.

Crisann yang tengah duduk ditepi kasur langsung menarik tubuh Adiknya, yang membuat tubuh ringan itu mendarat dipangkuannya.

"Lepasin dulu. Nggak enak duduk dipangku gini" protes Zafar.

"Hukuman?" seringai Crisann sembari mengancam Zafar yang membuat Zafar pasrah dan mendengus pelan.

5 menit waktu berjalan hanya diisi keheningan. Baik Crisann maupun Zafar tak ingin memecahkan keheningan itu. Zafar yang menikmati elusan dipunggung nya dan Crisann yang menelusupkan wajahnya diceruk leher sang Adik. Ingin menikmati harum bunga sakura yang berasal dari sang Adik.

"Jangan tertidur Zafar, ini adalah hukuman mu. Kamu harus menahan rasa kantuk mu itu" peringat Crisann ketika Zafar hampir memejamkan matanya.

Zafar yang mendengar peringatan keras dari Crisann itu langsung terkejut, detak jantung nya tiba tiba menjadi tidak normal. Dan apa apaan tadi?

Crisann memintanya untuk menahan kantuk? Hei mana bisa dia melakukan itu! Zafar sangat sangat tidak bisa menahan rasa kantuk. Jika Zafar terus memaksa agar tetap terjaga, maka siap siap saja kepalanya akan pusing, perutnya akan terasa mual dan jangan lupakan demam yang akan datang tiba tiba.

"Ya makanya jangan di elus punggung aku!" seru Zafar tak terima dengan kalimat Crisann barusan.

"Tidak. Karena ini hukuman untukmu. Salah siapa kemarin kabur dari Abang hm?"

"Nggak ada yang salah" judes Zafar.

"Dibilangin jangan tidur. Atau kamu mau hukuman yang lain?"

"Ish! Abang! Aku tuh ngantuk! Pengen tidur!" tanpa sadar Zafar merengek pada Crisann,

Hampir membuat Crisann luluh dengan wajah menggemaskan sang Adik, dan jangan lupakan suara imut Adik nya ketika merengek.

"Abang tidak peduli"

"Aku ben-

Tut

"Ya, hallo?"

". . ."

ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang