Jangan lupa vote and coment
Happy Reading ✨
o0o
"Tidur yang nyenyak Baby" gumam Adal sembari mengelus ngelus rambut Zafar penuh dengan kasih sayang.
3 hari ini, Adal tidak bisa menemui Adik imut nya karena urusan kerjaan yang sangat penting. Ada beberapa koruptor di kantor nya yang hampir membuat kantor nya bangkrut. Untung saja Ia langsung bergerak cepat dan Papa juga mau membantunya.
Jam sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari. Suara gumaman Zafar yang ternyata masih dalam keadaan mata terpejam memecahkan keheningan di ruang itu.
"Zafar pengen ikut bunda"
Adal terdiam dengan jantung berdetak cepat ketika mendengar gumaman itu. Tidak.... Tidak... Zafar tidak boleh ikut bundanya. Adal tidak ingin keluarganya kembali suram karena kehilangan Zafar lagi. Cukup dulu saja Sang Bunda yang pergi, jangan ada lagi.
"Baby? Hey buka mata mu sayang. Zafar?"
Ucapan ucapan Adal turut mengisi ruangan itu agar Zafar terbangun dan gumaman yang sama dari mulut Zafar terhenti.
"Bunda"
"Zafar, hey buka matamu Baby"
"Eunghh.... Abang?" beo Zafar menggeliat kecil sembari mengerjapkan matanya agar penglihatan nya jelas.
"Kamu mimpi buruk?"
"Tidak. Ini sudah biasa terjadi semenjak aku tinggal disini"
Sangat kaku, itulah yang Adal rasakan ketika berbicara dengan Zafar saat ini. Apa ini efek dari dirinya yang tidak menemui Zafar selama 3 hari?
"Mau Abang panggilkan dokter?"
"Tidak perlu"
"Lalu? Kenapa dengan dirimu hm? Bicara mu juga agak ketus dengan Abang"
"Nggak ada. Abang ganggu tidur ku"
"Ah maaf kalo gitu. Tidurlah, Abang puk puk"
"Nggak usah. Abang keluar aja"
"Tidak" tolak Adal mentah mentah lalu berbaring dan mendekap tubuh Zafar dengan erat.
Zafar? Dia pasrah saja, sedikit mendorong tubuh Adal agar tidak mendekapnya. Berhasil, lalu Zafar membalikkan tubuhnya membelakangi Adal yang tersenyum maklum dengan tingkah Zafar.
***
Diruang makan keluarga Ervian kini sudah lengkap anggota keluarga yang akan melaksanakan sarapan.
Tentunya Zafar juga hadir, sebenarnya tadi Zafar akan menghindari hal ini dengan cara berpura pura masih tidur. Tapi Adal si pasta gigi menggagalkan rencana nya.
Lihatlah, Zafar menunduk menghindari tatapan Crisann dan Zian.
"Dimakan Baby, jangan cuma di lihat saja" celetuk Ervian ketika Zafar tak kunjung menyentuh makanannya.
"Iya" pelan Zafar merespon ucapan Ervian.
Selang beberapa menit kemudian, beberapa dari mereka sudah menyelesaikan sarapannya. Seperti Adal dan Ervian yang sudah selesai dan bangkit dari duduk nya untuk segera berangkat ke kantor.
Tapi sebelum pergi, rutinitas yang biasanya dilakukan hanya pada Zian kini bertambah pada Zafar, mencium kening kedua putra kembarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFAR ZYANDRU (END) ||Belum Revisi||
FantasyYang suka cerita brother ship yuk bisa dibaca, coba coba dulu siapa tahu clop. Ini Zafar versi baru ya, karena sebelumnya pernah dipublikasikan, cuma unpublish aja terus ganti alur. Selamat membaca kawan. Sorry nggak ada deskripsi nya, Murni karya...