DILARANG PLAGIAT.🚫🚫🚫
[FOLOW SEBELUM MEMBACA!]
USAHAKAN MENJADI PEMBACA YANG BAIK, HARGAI AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, VOTE, COMENT!!!!
-AREA BANYAK TYPO!!-
Follow
Coment
Vote
-Usahakan menghargai karya seseorang ya guys, Jadilah pembaca yan...
Sorry semuanya Erza baru bisa Up malam-malam, soalnya lagi sibuk bangett... Aku itu... Sibuk rebahan Sibuk ngebabu Sibuk skrolTiktok, dan sibuk lain lainnya. Pokoknya sibuk Aja... Hehehehehe✌😅
- BIASINNGEFOLLOW, NGEVOTE SAMA KOMEN YA GUYS!! -COMENT- -VOTE- -FOLLOW- -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gimana yang rasanya di spam komen sama para raider? Seru kali ya? Kali-kali kalian spam komen napa sih guys
__________________
Kantin menjadi salah satu pusat kunjungan jikalau seorang siswa ingin cabut jam pelajaran. Itulah yang tengah dilakukan oleh Elio dan ketiga temannya.
Nino yang sedang menyeruput teh es menepuk bahu Abyan tak santai "Yan Yan Yan... Noh noh noh!!" Nino menunjuk seorang guru muda yang tengah berjalan melintasi koridor.
"Buk Sinta?" Tanya Abyan melihat arah tunjuk Nino.
Nino mengangguk antusias "Hooh"
"Trus?" Abyan yang masih tak paham dengan maksud Nino sontak bertanya.
"Bodynya mantep bener ya. Kaya gitar spanyol, lekukannya terbentuknya jelas. Banyak-banyak dah guru yang modelan buk Sinta pasti betah gue di sekolah ini"
Fatir yang mendengar ocehan Nino spontan melempat tisu yang ada di tangannya "Mata lo di kondisikan setan!. Itu guru lo babi" Tegur Fatir memukul lengan Nino
"Iya lo Nok.. Ga ada akhlak lo" Sahut Abyan menyetujui ucapan Fatir. "Tapi-- lo ada benernya juga sih Nok" Abyan tersenyum dengan watadosnya.
"Yeh sama aja lo berdua. Mata troli!" Sahut Fatir
Abyan menatap heran "Troli?. Napa troli dah?"
"Biar beda aja gitu. Kalau orang lain nyebutnya mata keranjang gue berani tampil beda, makanya mata troli" Fatir menyengir
Nino tak habis pikir dengan temannya itu "Si bodat, gobloknya mendarah daging"
Elio tak menggubris perdebatan ke tiga temannya itu. Dirinya sedari tadi fokus menatap seorang cewek yang tengah makan dengan antengnya di pojok kantin, dan sesekali tampak menggoyangkan kepalanya kegirangan.
Elio menyipitkan sedikit matanya memastikan "Kayanya gue pernah ketemu tu anak deh"
Ucapan Elio sukses membuat ketiga temannya menoleh ke pusat perhatian yang sama.
