YUHUUUUU....
WELCOME BACK DI CERITA ERZAA YA GESSSArena Typo ya!!
Yang sempurna itu cuman Tuhan ya ges.HAPPY READING
__________________Mentari mulai menenggelamkan dirinya hal itu di buktikan dengan semerut berwarna jingga yang tampak di sebelah barat sebagai salam perpisahan. Mentari saja sudah berpamitan ingin pulang, tapi gadis dengan celana olahraga tempatnya bersekolah masih setia memandang setiap lalu lalang kendaraan.
Azan magrib telah berkumandang sejak setengah jam yang lalu, sedangkan Adel enggan untuk berpindah posisi.
"Ojek Neng?" Seorang tukang ojek pengkolan yang sedari tadi melihat Adel duduk sendirian lantas menghampirinya.
Gadis itu spontan menggeleng kan kepalanya. "Bukan, Adel bukan ojek pak. Adel cuman berdiri doang kok di sini" Gadis itu memperhatikan dirinya sendiri "Lagian Adel juga ga bawa motor gimana caranya jadi tukang ojek?. Tapi kalau bapak mau cari ojek, di situ--"
Adel menunjuk ke arah dimana tukang ojek tadi berada "Lah kok ilang?. Si bapak ojeknya teleportasi kemana?. Tapi tadi ada tukang ojek di sana pak" Tunjuknya sembari nyerocos.
Tak tau ingin merespon apa, tukang ojek itu hanya tertawa kecil di balik maskernya "Saya tukang ojeknya neng" Masih dengan mode tertawa "Maksud saya eneng nya mau pake jasa ojek saya nggak?. Mau saya antar pulang?, soalnya saya perhatian udah hampir dua jam eneng nya berdiri ngeliatin kendaraan lewat"
"Heheheh" Adel menggaruk Kepala yang tak gatal "Adel tadi gabut pak, makanya ngitungin kendaraan yang lewat"
"Astaga neng, kelakuannya kaya anak saya yang umurnya sepuluh tahun aja"
"Eittss.. Kelakuan boleh sama pak, umur tentu saja berbeda" Adel menyudahi ucapannya dengan tawa "Eh pak mending bapak duduk di sini deh. Pasti bapak cape ngeliatin Adel dari tadi, kita cerita-cerita bentar, abis itu baru pulang"
Hal itu di turuti oleh tukang ojek, yang sekiranya sudah berumur enam puluh tahunan. Disaat tukang ojek itu ingin duduk, Adel beranjak hendak memesan goreng dari tukang gorengan terdekat.
"Bapak tunggu di sini sebentar ya"
Beberapa saat kemudian Adel datang dengan keresek gorengan dan dua cup jus di tangannya "Tara!!.. Adel bawain makanan" Gadis itu mengangkat tinggi dua kantong keresek itu.
"Di makan pak" Tawarnya pada tukang ojek itu
Tukang ojek tersebut menatap Adel dan gorengan yang ia bawa secara bergantian "Boleh ni neng?"
Adel mengangguk antusias "Boleh dong"
"Oh iyam pak, amnak bmpak umurnya sepuluh tamhhun?. Kecil dari Adel dong" Tanya Adel sembari mengunya gorengan
"Iya neng. Tapi kelakuannya sama kaya neng Adel"
"Bapak tau nama Adel?.. Iih bapaknya dukun ya, Kok bisa tau sih?"
"Kan neng Adel sendiri yang ngomong pake nama Adel" Tukang ojek itu sedikit tertawa.
"Iya kah?" Gadis itu memikirkan beberapa omongan nya "Oh iya yah, ih Adel pikun" Dirinya menoyor Kepalanya sendiri. "Tapi kayanya bapak lebih tua dari papa Adel deh, bapak ga capek kerja kaya gini?. Pasti kepanasan, keujanan, kedinginan. Ya kan?"
"Yah mau gimana lagi neng, idup di kota besar mah emang keras. Kalau bapak nggak kerja banting tulang kaya gini anak sama istri bapak nggak makan atuh neng"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Teen FictionDILARANG PLAGIAT.🚫🚫🚫 [FOLOW SEBELUM MEMBACA!] USAHAKAN MENJADI PEMBACA YANG BAIK, HARGAI AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, VOTE, COMENT!!!! -AREA BANYAK TYPO!!- Follow Coment Vote -Usahakan menghargai karya seseorang ya guys, Jadilah pembaca yan...