Erza Kembali
👋👋👋
Yang dari tiktok mana mana suaranya?
Hayyo ngaku, ga ngaku bintitian..
*Just kidding guys*Happy Reading semuanya...
-
-Kehidupan akan tetap berjalan meskipun kamu memilih mengakhiri hidup mu di detik ini juga.
"Atadella Dandelion"°°°D∆ND€LION°°°
"Non Adel udah bangun. Ada yang sakit?"
Suara lembut yang di selimuti oleh kepanikan menyambut pagi hari. Adel sedikit bahagia karena di saat dirinya terbangun ia tidak berada di tempat itu.
"Non.. Ga papa kan?"
Adel berusaha menoleh ke kiri sembari tersenyum "Ga papa bik"
Guratan wajah cemas dan panik terpancar begitu jelas di pandangan Adel. Di saat ingin mengeluh dan meratapi nasibnya, lagi- lagi masih ada saja sisi baik yang tuhan tunjukkan padanya
Sekarang ini hanya Bik Nur lah tempat pengaduanya, meskipun Adel tau pembantu rumah tangga itu bisa pergi kapan saja.
"Makasih ya bik"
Adel menatap wajah lelah nan tulus milik seorang wanita yang telah merawatnya bertahun-tahun semenjak ibunda tercinta tak lagi berada di rumah yang sama dengan dirinya.
"Iya sama-sama non"
"Tapi maaf bik. Adel pengen sendiri dulu, boleh ga?" Sedikit tidak enak di ucapkan tapi gadis itu membutuhkan hal itu.
"Ya ampun non, ya pasti boleh atuh. Tapi kalau ada apa-apa panggil bibik ya non"
"Pasti" Adel mengacungi ke dua jempolnya. "Makasih ya bik"
Masih ada yang patut Adel syukuri meskipun kehidupannya tak se indah negeri dongeng , dan pastinya juga tak sebahagia para gadis di luar sana yang di ratukan oleh cinta pertamanya. Hal itu sangat ingin dirasakannya tapi ya mau bagaiamana lagi.
Seluruh tubuhnya saat ini terasa ngilu, dengan susah payah Adel berusaha duduk dan bersender pada sandaran kasur, kedua kaki di tekuk dengan kepala menengadah menatap langit-langit kamar.
Perlahan mata itu terpejam, dengan kedua tangannya mendekap Buby, boneka Bebek yang belum genap dua puluh empat jam menjadi temannya.
"Ayo kejar kalau bisa" Dengan wajah bahagia seorang gadis kecil berlarian dengan riang gembira di sebuah taman."Hap. Dapat!" Hanya dalam hitungan detik seseorang berhasil menangkap tubuh mungil gadis kecil itu.
"Iiih ga aci.. kamu larinya kenceng banget. Aku ngambek" Dengan lucunya gadis kecil itu berjongkok memanyunkan bibirnya.
Anak laki-laki yang seperti nya sebaya dengan gadis itu juga ikut berjongkok, menatap wajah gadis dihadapannya
"Bibirnya mirip Buby" Ia ikut memonyongkan bibirnya mengikuti gadis dihadapannya.
"Ini itu bibir" Gadis kecil itu menunjuk bibir miliknya "Bukan Buby!"
"Iya aku tau kok.. Tapi Buby itu temen baru aku loh" Pemuda itu memberitahu dengan antusias.
"Kamu punya temen baru. Terus aku bukan temen kamu lagi"
Bola mata gadis cilik itu mulai berkaca-kaca membayangkan pria dihadapannya akan melupakan dirinya setelah mendapatkan teman baru dan asik dengan teman barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Teen FictionDILARANG PLAGIAT.🚫🚫🚫 [FOLOW SEBELUM MEMBACA!] USAHAKAN MENJADI PEMBACA YANG BAIK, HARGAI AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, VOTE, COMENT!!!! -AREA BANYAK TYPO!!- Follow Coment Vote -Usahakan menghargai karya seseorang ya guys, Jadilah pembaca yan...