47. Misi Awal

155 18 2
                                    

Kayanya masih ada yang nungguin ni cerita. Meskipun aku sendiri ga yakin sih.
Setidaknya kalian Koment lah guys biar aku tau berapa orang yang masih nungguin cerita ini. Biar ada kejelasan gitu aku mau lanjutin ceritanya atau  nggak..

Jangan lupa mampir di lapak sebelah ya guys..
Dan jangn lupa juga VOTE, KOMEN, sama tandai Typonya yaa

Happy Reading semuanya

°°°D∆ND€LION°°°

Jam pelajaran telah usai, kini sekolah hanya di penuhi oleh siswa yang tengah mengikuti ekstrakurikuler. Berhubung ini hari Rabu jadi latihan basket di tiadakan di ganti dengan paskibraka dan Pramuka.

Tidak hanya di depan gedung saja yang masih ramai akan para siswa, tetapi di belakang gedung sekolah tepatnya di gazebo pun di huni para gadis-gadis yang tengah sibuk dengan sketsa dan beberapa rancangan.

Adel dan kawan-kawan. Merekalah manusia yang tengah sibuk dengan dunia mereka tanpa memperdulikan hiruk-pikuk nya suara langkah kaki dari para siswa yang tengah PBB.

"Udah belom nih?"

Adel menoleh sekilas "Masih kurang dikit lagi" Sembari menyusun sketsa.

Bunyi kemasan makanan pun ikut menyertai, membuat Dini menolehkan kepala pada sumber suara. "Makan terooss" Menirukan logat ibuk-ibuk yang tengah meneriaki anaknya.

"Mau?" Dinda menawarkan cemilan di tangannya. "Lagian tugas gue belom ada kali. Makanya lo semua gercep biar gue sama Febby bisa cek lokasi. Ye kan Feb"

Gadis yang mulutnya di oenuhi makanan mengangguk "Iyooii"

"Heh Kutu Kuda!. Lo berdua tau nya ngomong doang jangan banyak protes dah. Kalau makan, ya makan aja jangan berisik"

Kalian tau siapa manusia yang sangat hobi menggonta-ganti nama orang?. Yap dia adalah Novi.

"Kok esmosi?.. PMS boleh, sensi jangan. Karna itu merk masker ntar di kira plagiat lagi, Mau lo?"

"Udah nih" Mendengar itu para manusia yang tengah berdebat seketika merapat

"Struktur lokasinya kan gini. Jadi kita bakalan pasang tenda di sini-" tunjuknya pada layar iPad yang sedari tadi di kotak-katik "-sini sama di sini itu buat bazar. Dan buat pameran, tenda utamanya di sini"

"Lah stand bazar ada tiga?" Tanya Febby.

Gadis itu menggeleng "Nggak, Bazar tetep ada dua yang satu lagi itu rencananya wahan bermain buat anak-anak, soalnya kan itu sebagian dari taman ke pake loh. Menurut kalian gimana?"

"Yakin ga bakal bikin rusuh nih?" Febby memastikan, secara acaranya bukan hanya pameran lukisan saja.

Novi mengecek kembali list peminjaman barang "Menjamin ga?. Jadi ada tambahan?. Di list, gue ga bikin itu loh Del"

"Sorry guys ada penambahan. Jadi gini" Gadis itu kembali memperjelas "Setelah di cek lagi, area yang kita booking kan ini, otomatis di sebelah kiri depan kosong kalau kita pake struktur yang kemaren" Adel memastikan kepada sahabat nya. "Nah untuk keamanan jujur gue masih rancu"

Dinda yang sedari tadi memperhatikan ikut menyahut "Owh iya iya, gue paham. Jadi biar keliatan ga sepi gitu ya?"

Adel menjentikkan jarinya "Betul betul betul" logat khas Ipin. "Gimana?. Atau ada masukan lain?"

"Yang gue raguin keamanan buat ni bocah-bocah. Bisa nggak kira-kira di pastiin?. Kan ga elit tiba-tiba pas jadwal pelelangan dihiasi sama tangisan" Novi memperjelas dan memberikan arahan.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang