25. Taman Surya Kencana

398 64 5
                                    

Minal Aidin Wal Faidzin Semuanya.
Edisi Lebaran ya guys..

Sorry lama Up nya.
Jangan lupa spam komen ya guys dan satu lagi typonya di tandai.
_______________________

Hari ini tampak cerah cahaya matahari mampu menghangatkan bumi, tidak ada kesan dingin sedikit pun, tapi Adel mengenakan hoodie yang lumayan tebal.

Seperti biasanya Adel selalu pergi kemana saja sendirian , meskipun dirinya terbilang orang berada tapi tak pernah sekali pun dirinya di antar jemput oleh supir.

Bahkan Adel sendiri pernah jadi bahan bullyan saat dirinya menginjak jenjang Sekolah Dasar dikarenakan tak ada orang tua yang mengantar jemput bahkan memenuhi panggilan rapat sekali pun, baik itu dari pihak bunda maupun papanya, dan untungnya pada saat situ Adel memiliki seorang teman.

"Hoi!!"

Adel dikagetkan dengan tepokan keras di pundaknya "Kaget tau!!"

"Lagian dari tadi lo malah bengong mulu. Udah bell nih masuk yuk"

"Ga, dulu deh Feb"

Febby bengong sejenak mendengar omongan Adel "Lo mau cabut pagi-pagi gini?. Lah tumben, kesambet setan mana lo?"

"Bukan itu maksud gue Babi!"

"Lah trus?"

"Gue mau ke perpus. Ntar bilang aja ke buk dewi kalau gue lagi latihan"

"Latihan apaan dulu njeng?. Ntar kalau di tanya yang ada gue nga ngo nga ngo lagi"

Adel berfikir sejenak "Hmm.. Jawab aja rutinitas tahunan"

Febby yang tak paham hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal "Emang ibuknya bakalan paham Del?"

Dengan yakinnya Adel mengangguk, sepertinya pikiran Adel sudah menyatu dengan guru muda yang akan mengajar di kelasnya nanti.

"Yaudah kalau gitu, gue ke kelas duluan ya"

Adel hanya mengangguk dan menunggu kepergian Febby sampai punggung nya benar-benar tak terlihat lagi.

Perpustakaan?

Jika kalian mengira Adel bakal bener-bener pergi ke ruangan yang penuh dengan tumpukan buku itu, kalian salah besar. Nyatanya gadis itu berjalan menyusuri koridor tepatnya menuju gedung penyimpanan barang bekas belakang sekolah yang mungkin sangat jarang terjamah oleh manusia.

Selain dari peraturan sekolah yang melarang untuk mendekati gedung itu, area yang terkenal dengan rumor mistis dan juga kesan horor membuat para siswa tak berani untuk mendekati gedung dengan dua lantai itu.

"-- Tujuh puluh delapan, Tujuh puluh sembilan, Delapan puluh" Adel mencapai rooftop gedung.

Belum sempat menikmati kesendirian, Tiba-tiba Adel dikagetkan dengan suara seseorang.

"Kenapa lo ga masuk kelas?. Mau belajar bandel?"

Adel tak menjawab dan tak menoleh "Hal apa yang nuntun lo ke sini?"

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang