30. Oyo Halal

478 56 2
                                    

Nah lanjut yukk!!
Sesuai keinginan kalian Erza Up 2 part!!

Absen dulu yok!!
Dari mana aja nih, siapa tau ada yang satu daerah sama Erza...
Coret-coret di komentar ya guys!!

Zona typo, jangan lupa tandain ya guys
Happy Reading...
____________________

Kantin seperti biasanya menjadi objek wisata dadakan di saat jam istirahat. "Buset ramenya ngalahin SCBD cok" Ucap Novi

Febby menoleh "Anjay SCBD. Iyain dah mbak-mbak SCBD beda ya tsayy"

"Sirik tanda tak mampu" Sindir Dini

"Nah bener tu Din. Si Febby emang gitu suka sirik aja jadi manusia"

Di saat yang lain menghebohkan akan ramainya kantin. Adel malah menghitung jumlah personil nya yang kurang sehingga formasinya kurang lengkap.

"Si Dindong kemana. Kok ilang?"

"Kaya ga tau aja lo Del Si Dinda gitu-gitu babu sekolah cok" Febby berucap lantang

Dini kaget dengan ucapan Febby "Sepertinya ada manusia yang lupa bercermin nih" Sindirnya.

"Sadar tot!. Lo juga anggota OSIS Kuda Nil!" Novi mengeplak lengan Febby tak santai.

"Eh iya ya, astaga saya lupa" Febby berucap dramatis. "Ya ga papa lah ya, kali-kali Ngeroasthing organisasi sendiri"

Mata Novi masih setia mengabsen setiap sudut kantin "Nah sono noh!!" Tunjuknya pada meja yang tak di sentu sedikut pun "Duduk situ aja skuy"

"Tapi Nop" Tahan Febby

"Iya gue tau. Inget kita sekolah itu bayar buat nimatin fasilitas bukan buat di anggurin doang. Lagian orangnya juga kaga dateng kan, Nah berati semua orang berhak duduk di situ lah"

"Nah bener tuh. Lagian kita ada pawangnya kok" Celetuk Dini sembari menatap Adel.

"Apa!?.. Ngapain ngeliatin gue?"

"Ekhem.. Ada cerita yang terlewatkan kah?" Sahut Febby merangkul Dini dan Adel yang berdiri disisi kanan dan kiri dirinya

"ADA DONGG!!" Dini bersorak heboh

"Jangan dengerin, ni bocah ngaur" Adel berjalan mendahului yang lain "Ayok, katanya mo makan, keburu bel ntar"

*****

Di sisi lain Elio dan kawan-kawan yang baru saja memijakkan diri tepat di pintu kantin. Tatapannya tertuju pada meja yang biasa dirinya duduki telah di isi oleh orang lain.

"Wah tu bocah murid baru apa gimana tuh!" Nino menyingsingkan lengan bajunya.

"Caper itu" Timpal Fatir

"Pengen di kasih pelajar apa gimana tu bocah?. Bosen idup dah kayanya" Abyan ikut mengimbangi

Di saat yang lain pada beradu argumen, Elio hanya terdiam menatap seorang gadis yang tengah makan dengan rambut tergerai, sehingga membuat dirinya sedikit ke susahan.

"Tunggu apa lagi!?. Hayyok"

"Ikutan nimbrung aja. Ga usah ngerusuh" Jawaban Elio membuat yang lain tercengang.

"Alamak!. Kerasukan setan apa lo?" Kaget Nino yang sudah siap mental, jiwa dan raga.

"Waras El?" Tanya Fatir

Mereka masih tidak menyadari siapa yang tengah mengisi bangku kesultanan mereka. Abyan berusaha memecahkan teka-teki dari perkataan Elio.

Kedatangan dari ke empat pria itu menjadi pusat perhatian manusia se isi kantin, mode julid di mulai. Tatapan bergantian pun terlontarkan. Bahkan tak banyak juga para gadis menunggu Adel dan teman-temannya di permalukan.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang