11. Atta?

742 126 3
                                    

ERZA KEMBALI..

HAPPY READING
COMENT+VOTE....

______________Langit-langit kamar adalah titik pandang seorang gadis saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________
Langit-langit kamar adalah titik pandang seorang gadis saat ini. Rebahan adalah rutinitas wajib yang dilakukan oleh kaum rebahan. Tapi sayangnya hal itu hanya bisa di lakukan Adel seminggu sekali, itu pun kalau sempat.

"Hari minggu.. Enaknya ngapain ya?"

"Rebahan mulu pegel jadinya. Serasa jadi remaja jompo gue"

Tok tok tok

Ketukan pintu mengalihkan fokus Adel yang sedari tadi bermonolog pada dirinya sendiri.

"Iya siapa?"

"Bibik non"

"Iya bik bentar" Adel berjalan menuruni kasur melangkah membuka pintu.

"Maap non, bibik ganggu non Adel lagi. Tapi di depan ada tukang paket katanya nganterin paket buat non Adel"

"Paket? Adel nggak mesin apa-apa kok bik, trus pake nya mana?" Mata gadis itu tak menemukan bongkahan paket apapun yang tengah di bawakan untuknya

"Nah itu masalahnya non, kata tukang paketnya harus non Adel sendiri yang ngambil baru bisa.. Sekali lagi bibik minta maap ya non"

Gadis itu hanya tersenyum "Ngak papa bik, biar Adel turun buat ngambilnya.. Yuk bik kita turunnya barengan aja"

"I-iya non.."

"Tut tut tut, naik kereta api tut tut tut. Siapa hendak turun.." Adel bersenandung ria sembari memegangi pundak pembantu rumah tangga yang sudah dirinya anggap sebagai ibunya sendiri

"Ya Alloh non Adel udah gede ya sekarang, ga nyangka bibik non Adel masih baik aja kaya gini. Sikapnya ga pernah berubah ya dari kecil"

"Dari pada bibik ngoceh mending nyanyi bareng Adel."

Adel melanjutkan nyanyiannya "Ke Bandung-Surabaya, boleh naik dengan percuma. Ayo kawan ku lekas naik, keretaku tak berhenti lama.."

Bik Nur adalah pembantu rumah tangga di rumah Adel, sudah cukup lama dirinya mengabdikan diri di keluarga Adel.

*****

Di pagi menjelang siang ini Adel menapakkan kakinya di sebuah tempat yang cukup adem dengan dikelilingi oleh banyaknya pohon rindang, lengkap dengan keranjang berisi serpihan kelopak bunga yang tengah bertengger di tangan kanannya.

"Hai.. Apa kabar?" Sapaan itu tertuju entah pada siapa

"Iiih udah berdebu aja" Gadis itu mengusap batu nisan yang sudah di selimuti debu

"Lagian ni rumput juga, ngapain tumbuh di sini sih, kan jelek jadinya"

Tak Ada siapapun di sana, jika Ada baru nisan sudah bisa di tebak pada siapa Gadis berbaju hitam itu berbicara.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang