22. Mode Lemot

568 80 5
                                    

Bebersih Draf cek...
Up malam gini ad yg baca ga ya?

Lagi nungguin viwers part kemaren ternyata ga sesuai ekspektasi..

Yang ini bisa nggak sih tembus 500 pembaca  100 komen.
Bisa nggak ya?
Kalau bisa langsung up 3 part

Happy Reading.....
____________________________


Di pagi yang cerah, Novi telah selesai mandi dibuktikan dengan rambutnya yang masih basah. Sembari menunggu rambutnya kering gadis itu mengotak atik ponselnya.

Setelah bosan dengan berbagai aplikasi, saat ini tangannya beralih kepada aplikasi berwarna hijau. Aplikasi yang sangat familiar digunakan masyarakat luas untuk bertukar pesan.

+62 823 9932....
  "Jnji d tgih hri ini!!"

"Anjing, perusak mood banget dah" Kesal Novi

Setelah membaca pesan yang pastinya dari orang yang sangat ia tau, bahwa orang itu adalah Elio.

"Kenapa gue harus janji segala sih. Coba aja kalau semalem gue ga minta tolong buat jemput Dini sama nyelamatin si Adel, ga bakal gini deh kejadiannya"

Benar sekali, secara malam itu Novi meminta bantuan sebanyak dua kali kepada Elio, pertama di saat Dini meminta salah satu dari temennya Elio untuk menjemput sahabatnya yang masih belum datang pada malam itu.

Dan yang kedua ketika Adel sedang bedansa ria, sehingga membuat para mata lelaki tertuju padanya.

Menyesal. Di posisi itulah Novi saat sekarang ini, entah apa yang di pikirannya malam itu sehingga meminta bantuan pada setan berwujud manusia itu. Dan begonya kenapa dirinya tidak meminta bantuan pada Genta, yang jelas-jelas abang sepupu dari Adel.

"Dajjal emang!" Rutuk Novi pada ponselnya.

Alhasil terjadilah perbincangan, alias pergibahan di dalam zoom secara live. Alias di dengar langsung oleh korban gibahnya. Jika kalian bertanya siapa dalangnya? Pastinya sudah ketebak.

*****

Adel yang masih diam membisu mengacak-acak rambutnya frustasi "Mulut!. Lo ngomong apa sih" Gadis itu memukul bibirnya.

"Aaaa Bundaaa.. Muka Adel mau di taro dimana?. Masa di sembunyiin dalam tas sih" Rengek nya.

"Bisa ga sih gue berubah jadi siapa gitu biar ga malu ketemu sama mereka, terutama---" Adel menggantung kan ucapannya.

"HUWAAAA BIBIK!!" Rengek gadis dengan baju tidur dan rambut aut-autan. Berlari menuju dapur.

"Ada apa neng?. Loh kok neng Adel belum mandi sih, ga berangkat sekolah?. Sakit?. Apa yang di rasain?" Bik Nur meraba semua permukaan wajah Adel panik, guna memastikan.

"Nggak panas kok" Gumam Bik Nur.

"Adel kan ga bilang sakit. Adel ga sekolah itu karena Adel malu tau bik"

"Malu kenapa?. Neng Adel buat kesalahan apa?"

Adel menceritakan semuanya, mulai dari kejadian di pesta semalem hingga dirinya melakukan pergunjingan secara virtual dengan teman-temannya tadi.

Di akhir cerita gadis itu menarik nafas panjang "Jadi gimana dong bik?"

"Astaghfirullah neng, Bibik kira apan. Ah biasa itu ga papa di bawa woles aja" Balas Bik Nur

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang