Erza Kembali..
Bebersih Draft cekk!!°°°D∆ND€LION°°°
"Ngapain lo ke sini!" Ketus Adel melihat siapa yang menghampirinya.
"Wow.. Santai dong-- Sama sodara sendiri kok galak sih"
"Dih sodara sodara.. Ogah gue sodaraan ama spesies baru ragunan kaya lo" Cibir Adel "Jangan drama deh. Mau apa lo ke sini!?"
"Spesies baru. Lo kira gue apan?" Perempuan itu membalas kesal.
"Mana gue tau, Monyet ragunan kali" Celetuk Adel tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Adel mengikuti arah pandang wanita itu "Jangan harap gue mau berbagi ciki sama lo!" Adel merangkul semua snack miliknya
"Anjrt gitu doang mah gue bisa beli kali" Remehnya melihat tingkah kekanak-kanakan Adel.
"Yaudah beli sono!. Trus lo ngapain ke sini monyet ragunan!?"
"Tadinya sih cuma mau ngehirup udara segar, eh taunya ga sengaja ke temu anak kurang kasih sayang kaya lo di sini.. Ups keceplosan.." Ejeknya sehingga membuat Adel geram dengan ucapan itu.
"NGOMONG APA LO BARUSAN!" Dengan tak santai Adel mendekati makhluk tak di undang di hadapannya "MAU NGAPAIN LO KE SINI. BALIK SONO KE HABITAT LO!"
"Woh woh woh... Calm dong ga usah emosi gini bisa kan?. Kita bicarakan baik-baik, biar nyokap lo di sono nontonnya juga ikutan seneng" Gadis itu dengan tenang mengejek Adel sembari menujuk langit.
"Dih cakep lo kaya gitu?" Sinis Adel
"Emang gue cakep.. Tapi lebih cakepan lo keman-mana sih"
Kini Adel tertawa remeh "Bagus deh kalau lo sadar diri, lo orang ke sekian ratus kali yang bilang gue cakep" Sombong Adel.
Sedangkan lawannya tak menjawab hanya diam sembari memperhatikan gerak-gerik Adel yang makin lama makin mendekat.
"A.MAN.DA!"
Pasti tidak asing lagi dengan nama yang di sebutkan Adel barusan. Momen beberapa waktu lalu dimana gadis lugu nan polos dibuat kaget saat seseorang tiba-tiba menyebutkan nama itu.
Adel berjalan dengan anggun mengitari gadis yang dengan lancang mengganggu me time nya. Gadis yang diketahui bernama Amanda, tak lain dan tak bukan adalah saudara tirinya sendiri.
"Gue paham kok kalau lo sama nyokap lo itu ga mampu buat bertahan hidup. Ya kan?--" Tanya Adel meraba rambut Amanda.
"--Itu makanya, kenapa nyokap lo beralih profesi kan?. Yang awalannya cuman staf hotel biasa, sekarang menjadi PELAKOR kelas kakap!" Adel menekankan kata-kata pelakor.
Kini dua gadis remaja tengah berhadap-hadapan dengan jarak yang lumayan dekat. Tampak jelas di mata Adel wajah memerah dari lawan bicaranya.
"JAGA MULUT LO!" Amanda menunjuk Adel tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Novela JuvenilDILARANG PLAGIAT.🚫🚫🚫 [FOLOW SEBELUM MEMBACA!] USAHAKAN MENJADI PEMBACA YANG BAIK, HARGAI AUTHOR DENGAN CARA FOLLOW, VOTE, COMENT!!!! -AREA BANYAK TYPO!!- Follow Coment Vote -Usahakan menghargai karya seseorang ya guys, Jadilah pembaca yan...