38. Apa Adanya

287 33 5
                                    

Erza Kembali..
Cerita ini Edisi awal bulan ya guys ya.

Selanjutnya bakalan lama up-nya ya guys. Erza mau nulis 5 part buat di up tanggal 11 September besok..
Hari itu merupakan hari spesial buat inspirator terbaik Erza yang udah jauh di sana, dan juga untuk dia yang udah tenang di pangkuan Tuhan ya guys yaaa...

Jadi jangan lupa spam komen buat ingetin Erza ya prenn...

Happy Reading guyss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading guyss..
-
-

°°°D∆ND€LION°°°

Baru saja kendaraannya memasuki perkarangan rumah bernuansa abu-abu, sudah terdengar terikan lantang seseorang. Dari suaranya saja kita bisa tau kalau itu adalah suara anak laki-laki.

"MAMAAA... ABANG PULANG!!"

"Selamat datang abang.. " Bocah itu membungkuk memberikan penghormatan

Pemuda yang baru saja menghentikan motornya di garasi tersenyum mendapatkan penyambutan hangat itu.

Memang sudah beberapa hari ini ia tak pulang di akibatkan satu dan lain hal. Itu bukan masalah besar bagi keluarga nya. Selagi pemuda itu tau batasan dan tidak melanggar apa dilarang. Beberapa kenakalan remaja itu wajar saja bagi orang tuanya.

Suatu kebahagiaan yang patut di syukuri oleh Elio terlahir dari keluarga ini. Mendapatkan perhatian dan kebebasan serta tidak di kekang itu merupakan kebagian bagi setiap anak pastinya dan hal itu di dapatkan oleh Elio.

"Masih inget jalan pulang kamu?" Seorang laki-laki paruh baya yang sibuk dengan koran di hadapannya berucap.

Melihat sosok Ayah duduk anteng di sofa dengan di dampingi sang istri sontak Elio ikut mendudukkan dirinya di sofa berhadapan.

"Masih dong. Ya kali ga inget" Dumel Elio sembari menyalami kedua orang tuanya.

Pria paruh baya itu merupakan sosok ayah yang lumayan friendly kepada keluarga nya. Meskipun itu sangat tidak tercerminkan dari mimik wajahnya yang super duper sangar.

"Iihh si papa, anaknya pulang bukannya di sambut malah di julitin" Wanita di sebelahnya menepuk bahu sang suami.

Pemuda itu mengeliatkan badannya "Maklum aja Mah, bapak-bapak komplek emang gitu" Sindir Elio menyilangkan tangan di depan dada.

Bukan marah tapi sang Ayah juga membalas dengan candaan "Tau apa sih anak pungut"

"Hahahah... Abang anak pungut" Seorang bocah laki-laki menghampiri Elio diiringi tawa nya.

Dengan gerakan kilat Elio memanggkunnya dan ikut tetawa "kamu juga anak pungut kok--" Pemuda itu mengantungkan ucapannya

"--PUNGUT DALAM PERUT MAMA!!" Serentak kakak beradik itu bersorak gembira gelak tawa menghiasi ruang tamu.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang