23. Di Depan Galeri Seni DKV

20 10 4
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Mama pergi pagi-pagi sekali pagi ini. Mama pamit di depan pintu kamarku dan bilang sudah memasakkan nasi goreng untuk sarapanku.

Aku hanya iya-iya saja dan tak beranjak dari kasur. Aku mengintip lewat jendela melihat mobil Mama pergi meninggalkan rumah.

Perasaan janggal tadi malam benar-benar membuatku enggan melihat Mama. Dan agaknya untuk sementara aku akan menghindari Mama. Tapi untungnya Mama ada urusan keluar kota lagi, lumayan lama. Katanya sekitar sebulan lebih, Mama bilang sebelum berangkat tadi di depan pintu kamarku.

Hari ini aku ada kelas siang. Hari ini juga dijadwalkan pemasangan tenda untuk acara bazar organisasiku yang akan diadakan h-4, Kak Fira memberitahu di grup chat panitia humas. Aku, Kristi dan Sasa didaulat sebagai anggota panitia humas oleh Kak Fira sendiri selaku ketua panitia, selepas antar mengantar surat kemarin.

Aku setuju saja dan tak masalah dengan itu. Toh, tujuan aku ikut organisasi adalah untuk ikut serta dalam kepanitiaan yang akan menumbuhkan skill organisasiku secara matang.

Setelah beberapa menit mobil Mama hilang dari pandanganku, aku beranjak dari kasur menuju kamar mandi dengan menyeret langkah.

Aku malas kalau harus bangun sepagi ini padahal kelasku dimulai siang hari. Tapi, demi menghargai nasi goreng buatan Mama untuk sarapanku yang sangat jarang ada, membuat aku menyemangati diri bangun dari kasur.

Karna nasi goreng kalau sudah dingin rasanya tak seenak sewaktu masih hangat.

*

Nasi goreng buatan Mama masih hangat ketika aku mulai menyuap ke mulutku. Rasanya masih sama seperti dulu, saat Mama masih rajin membuat sarapan dan tak sesibuk sekarang.

Aku menghabiskannya dalam sekejap. Lalu menuju ruang keluarga dan menghidupkan tv setelah mencuci piring bekas makanku. Aku ingin menghabiskan waktu dengan menonton televisi sampai satu jam sebelum jadwal kelas siangku.

Beberapa jam berlalu, aku sudah berganti posisi dari duduk bersandar di sofa jadi rebahan dengan posisi miring.

Sayangnya, posisi rebahanku terlalu nyaman hingga kelopak mataku memberat. Jika saja ponselku yang aku taruh di atas meja di hadapanku tak bergetar, aku pasti sudah jatuh terlelap.

Ada pesan masuk dari Kristi.

From Kristi :
Lan, kelas hari ini di cancel

Aku langsung duduk sembari menguap, mengetikkan balasan.

To Kristi :
Loh kenapa?

From Kristi :
Ga tau, kata dosennya minggu depan kelas mata kuliah ini jadi double

To Kristi :
Dih... enak aja double double

Aku mendengus pelan. Menaruh kembali ponsel di atas meja. Jadi dosen itu enak banget ya bisa dengan mudahnya bilang kalau kelas di cancel lalu minggu depan kelasnya jadi double. Padahal mata kuliah ini sudah 4 sks kalau di double jadi 8 sks. Wah aku bisa mabuk belajar selama 8 sks.

[HS] Gerimis Siang Itu (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang