L

737 118 33
                                    

Tak terasa juga sudah 6 minggu Susi membantu Bella di apartment baik untuk membersihkan maupun membantunya belanja, selama itu juga Bella tidak pernah merasa kesepian karna ada Susi yang menemaninya, hubungan mereka pun menjadi lebih dekat dan tidak canggung sama sekali. Namun ada satu hal yang menjadi beban pikiran Bella saat ini, pria serba hitam yang selalu muncul di interkom-nya hanya untuk mengucapkan kalimat "I'll kill you." Bella masih tidak tau siapa dan apa motif pria itu, ia tak membagikan hal ini kepada siapapun, tidak juga pada Susi karna pria ini selalu datang disaat Susi sudah pulang.

Jika dulu ia masih bisa berpikiran positif maka kali ini sudah tidak, ia sama sekali tidak bisa berpikir positif pada pria yang selalu datang membunyikan bel, ia ingin meminta bantuan, tapi pada siapa, bahkan untuk keluar saja ia tidak berani. Pada Matteo? jangan harap, Bella bahkan sudah tidak pernah melihat Matteo lagi karna pria itu tak pernah pulang ke apartment-nya dan Bella juga tak ingin mencari tahu apa yang pria itu lakukan. Pada ayah mertuanya? tidak mungkin. Pada Ayla? jangan, ia tidak mau membahayakan sahabatnya itu. Ah sudahlah yang penting pria itu tidak masuk ke dalam.

Lebih baik Bella memikirkan besok, bagaimana ia harus ke rumah sakit untuk check up, apa ia harus meminta ditemani Susi? Apa tidak merepotkan mbak itu? Biarlah, biar besok Bella tanyakan saja pada Susi. Setiap kali ingin melakukan check up Bella pasti sedikit merasa was was karna bagaimana pun ia sendirian dan benar-benar buta akan hal-hal yang berbau kehamilan, yah meskipun segala informasi mengenai kehamilan bisa di akses di internet tapi tetap saja Bella butuh seseorang yang bisa menemaninya untuk melewati semuanya. Hanya Ayla dan ayah mertuanya yang terkadang menanyakan kabar dan berkunjung ke apartment, suaminya? ibu mertuanya? atau keluarga Halim? tidak pernah, Bella tidak berharap juga, terlebih mereka merasa merekalah yang paling tersakiti dan dirugikan atas pernikahan terpaksa ini, mereka melupakan jika Bella lebih tersiksa karna tidak ada seorang pun yang berdiri disisinya.

Bella kemudian kembali masuk kedunia bukunya setelah menyusun semua perlengkapan yang akan ia bawa untuk check up besok, sampai ia mendengar suara ketukan pintu yang membuatnya segera berjalan menuju pintu unit apartment, perasaannya tidak enak karna tidak ada yang menekan bel maka tidak mungkin ada orang yang bisa masuk untuk mengakses lift sampai ke level ini. Juga ia tidak memesan sesuatu, apakah itu Susi? tidak Susi sudah pulang 2 jam yang lalu, apa Ayla? tidak, tidak ada yang bisa naik ke atas jika ia tidak memberi ijin, jadi siapa? Dengan was was Bella mengintip dari lubang kecil di pintu namun ia tidak menemukan siapapun, lantas Bella pun menghela napas, mungkin ia salah mendengar. Namun baru saja hendak memasuki kamar ketukan pintu itu terdengar lagi, Bella kembali mengintip namun hasilnya masih sama, tidak ada siapa-siapa. Tiba-tiba Bella merasa ketakutan, hantukah? apa karna ia hamil para hantu jadi semakin tergiur dengannya? Bella pernah mendengar jika para hantu sangat menyukai ibu-ibu yang sedang hamil untuk itu Bella selalu membawa gunting kecil, peniti dan sebuah gelang yang terbuat dari ranting pohon, itu semua diberikan oleh Susi, percaya tidak percaya tapi Bella tetap menggunakannya, lebih baik menangkal daripada terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bella kemudian kembali masuk ke kamar tanpa memperdulikan pintu yang diketuk dengan ritme pelan, ia menggunakan airpod sambil menyetel playlist lagunya sambil berusaha untuk fokus pada buku bacaannya. 1 jam kemudian Bella mulai merasa ngantuk dan dengan segera ia menutup buku bacaannya yang kebetulan sudah selesai ia baca, ia pun keluar kamar untuk mengisi botol air minumnya, suara ketukan itu sudah tidak ada lantas Bella juga tak berani untuk keluar memeriksa, biarkan saja.

Setelah selesai mengisi air, ia kemudian mengambil vitamin khusus untuk ibu hamil dan mulai meminumnya, Bella selalu mengonsumsi vitaminnya saat malam hari. Lalu ia kembali ke kamar untuk tidur agar besok ia bisa bangun pagi untuk segera check up. Ia mendapatkan pesan dari Dr. Michelle yang menyuruhnya untuk berpuasa dan hanya meminum air putih karna besok mereka akan melakukan pengambilan darah untuk mengecek kadar gula dalam darah, protein pada plasenta, pada janin, dll. Tes ini memang cenderung dilakukan pada ibu hamil untuk memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.

Bellathea (Vrene lokal) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang