Perkataan Bella membuat semua mata memandang kearahnya sedangkan yang dipandang memandang 2 orang didepannya tanpa ragu, tidak ada tatapan kebencian hanya tatapan biasa tapi mampu membuat Liana dan Matteo tidak berkutik, mereka dimaafkan dengan mudah tapi dengan perceraian yang menunggu didepan mata.
"Tidak Bel, aku tidak ingin bercerai." Ujar Matteo pada akhirnya.
"Aku tidak bertanya mengenai keinginanmu untuk bercerai atau tidak tapi itu yang akan terjadi." Bella menjawab langsung tanpa beban yang membuat Matteo semakin frustasi, begitu juga dengan Liana, ia tidak ingin anaknya diceraikan begitu saja, ia tau ia salah tapi sepertinya perceraian terlalu berat, pikirnya.
"Bel please, beri aku kesempatan." Matteo bahkan sampai berlutut dengan wajah yang teramat sangat frustasi juga dengan suara yang lirih.
Bella dan yang lainnya tentu terkejut dengan perlakuan Matteo yang seperti itu, secara tidak langsung ia sudah merendahkan dirinya sendiri.
"Bella please, tidak apa jika kau tidak bisa memaafkan mom tapi tolong jangan bercerai." Liana ikutan berlutut dihadapan semuanya yang membuat keadaan semakin hening karna Bella tak kunjung mengeluarkan suara.
Lebih dari 5 menit mereka hening, Bella masih enggan mengeluarkan suara, kedua matanya tetap memandang kedua orang berbeda generasi yang sedang berlutut dan menundukkan kepala, ia bimbang, ia masih punya hati nurani dan ia rasa tidak pantas keduanya berlutut didepannya seperti ini terlebih ia lebih muda dari keduanya.
"Berdirilah, kalian berdua tidak perlu berlutut hanya untuk memohon seperti itu." Ujar Bella pada akhirnya.
"Tidak, aku tidak akan berdiri sebelum kau menarik gugatan itu."
"Hanya dengan kau berlutut memohon padaku tidak akan mengubah surat cerai itu, buatlah sebuah alasan yang tepat kenapa aku harus mencabut gugatan atau setidaknya tunjukan ketulusanmu, aku menunggu kalian untuk datang minta maaf dan aku rasa 1 minggu sudah cukup untuk kalian menemuiku tapi nyatanya membutuhkan waktu 1 bulan sampai kalian berani menemuiku bukankah itu keterlaluan? tidak ada kabar, tidak menanyakan bagaimana keadaanku? kehamilanku? kondisi mentalku? tidak, hingga pada akhirnya kalian datang meminta maaf sambil berlutut, memohon dan berharap aku bisa menerima kalian begitu saja. Tidak peduli aku istri, menantu atau siapapun bagi kalian, semua orang tau tidak ada yang berhak mencelakakan orang lain hanya untuk kepentingannya sendiri tapi kalian berdua melakukannya tanpa berpikir panjang, tanpa memikirkan konsekuensinya tanpa memikirkan bahwa aku sedang hamil, tanpa memikirkan bahwa tanpa kalian sakitipun aku sudah tersakiti dengan orang-orang yang menuduhku merebut Matteo di luaran sana karna wanita yang kalian berdua banggakan." Tanpa sadar Bella sudah menangis saat mengeluarkan uneg-unegnya, tidak Bella bukan type wanita pencari perhatian tapi mungkin ini karna hormon hamilnya yang membuatnya sangat sensitif dan mudah sekali menangis.
Imelda dan Michelle bahkan harus mengelus bahu Bella untuk menenangkan wanita hamil itu karna mereka tau menahan rasa sakit bagi seorang ibu hamil terutama untuk kondisi mentalnya sangat tidak baik dan Bella selalu menahan rasa sakit itu sendiri.
"Ketika orang-orang mengatakan yang tidak-tidak mengenaiku, kau juga tak melakukan apapun padahal kau jelas mendengarkan mereka, bahkan setelah itu sedikitpun kau tak bertanya apakah aku baik-baik saja atau tidak, aku istrimu tapi sepertinya kau lupa akan statusmu itu dan tiba-tiba sekarang kau seolah baru sadar bahwa kau adalah seorang suami, seseorang yang sudah memiliki istri yang sedang hamil yang sedang menunggumu pulang, menunggu kabar darimu, perhatianmu, kasih sayangmu, istri yang selalu sendirian tanpa siapapun disampingnya. Bahkan kehamilanku yang sudah selama ini, tidak sedikitpun kau atau mom yang menanyakan keadaanku dan bayiku, oh kalian bahkan tidak menanyakan kabarku tadi." Bella kembali mengeluarkan rasa sakit hatinya akan perbuatan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellathea (Vrene lokal) - END
FanfictionBella, model dan selebgram muda yang harus berjuang untuk dunianya. Third story