Bella sudah bisa kembali ke rumahnya bersama dengan Eve digendongannya sedangkan Matteo menenteng segala perlengkapannya, keluarga Tanuwijaya sama sekali belum tau mengenai kelahiran anggota termuda mereka, terakhir kali mereka menghubungi mereka saat mereka sudah berada dibandara semalam, mereka baru bisa menghubungi Bella karna mereka sangat sibuk dengan acara pernikahan yang ternyata memakan waktu lama, terlebih dengan adanya pengeboman di kota itu, Bella juga tidak mau memberitahukan keluarganya bahwa ia sudah melahirkan, mau memberikan kejutan.Maka dari itu Bella dan Matteo memutuskan untuk pulang ke mansion Tanuwijaya, selama Bella dirumah sakit juga hanya Matteo yang menemaninya, mereka sama-sama setuju untuk tidak memberitahu yang lainnya, yang lain maksudnya Dean dan Liana yang sedang berada di Singapore lalu Ayla dan Harvey yang baru bisa berbulan madu ke Eropa.
Saat memasuki mansion tentu saja para maids kaget dan sangat bahagia menyambut kehadiran anggota baru Tanuwijaya, apalagi setidaknya sudah lebih dari 20 tahun mereka tidak pernah lagi merasakan mansion ramai dengan suara anak bayi.
Bella meminta tolong kepada para maids untuk tutup mulut dan mulai melakukan persiapan untuk membuat kejutan untuk para keluarga Tanuwijaya yang akan kembali malam ini bersama dengan newlyweds couple, memang Stephan dan Dyana memutuskan untuk datang ke Jakarta untuk bertemu dengan Bella yang tidak bisa hadir ke acara pernikahan mereka.
Bella dan Matteo saat ini sedang berada di kamar mereka dengan Eve yang sudah diletakkan di atas kasur dengan nyaman.
"Istirahatlah, kau belum bisa banyak bergerak sayang." Ujar Matteo dengan penuh perhatian, ia sendiri tidak tau apakah ini perhatian karna memang ia sudah mencintai Bella atau karna rasa bersalahnya, entahlah Matteo belum sanggup menceritakan hal yang sebenarnya pada Bella, ia berpikir lebih baik Bella tak mengetahuinya.
"Tak apa, aku sudah lama dirumah sakit, lagipula aku juga tak mungkin melakukan sesuatu yang berat, hanya memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar." Sahut Bella dengan senyum diwajahnya.
"Kemarilah." Matteo menarik Bella kedalam pelukannya. "Aku belum mengucapkan terima kasihku padamu karna sudah melahirkan anak yang sehat juga kau baik-baik saja."
"Em, tapi kau sudah tau mengenai pengangkatan rahimkukan?" Tanya Bella ragu-ragu.
"Ehm, sudah, tak apa, aku sudah bahagia bahwa kau baik-baik saja."
"Sepertinya karna aku berlari waktu itu, atau karna aku terlalu panik, entahlah."
"Apapun itu, sudah berakhir yang penting sekarang semua sudah baik-baik saja, itu yang terbaik." Ujar Matteo berusaha untuk membuat Bella tidak menyalahkan dirinya sendiri karna yang harusnya disalahkan adalah dirinya disini.
Akhirnya Bella pun hanya bisa berada didalam kamar untuk beristirahat sesuai dengan anjuran Matteo sedangkan pria itu tetap berada di dalam kamar, Bella benar-benar menyerahkan seluruh persiapan kejutan kepada kepala maids. Matteo selalu berada disampingnya untuk memastikan bahwa Bella baik-baik saja ataupun jika Bella membutuhkan sesuatu Matteo yang akan bergerak untuk membawakannya pada Bella. Bella merasa bahagia tentu saja tapi didalam hatinya yang paling kecil ia merasa bahwa hal ini tidak akan berlangsung lama, perasaan ini hanya sementara dan Bella akan kembali tersakiti, tapi Bella membuang pikiran itu jauh-jauh.
Tepat pukul 7 malam keluarga besar Tanuwijaya sampai di mansion, tidak ada yang berbeda sama sekali, 9 orang itu tidak ada yang merasa curiga langsung memasuki mansion dengan wajah lelah mungkin karna jetlag dan juga penerbangan panjang, terlebih mereka sempat sibuk mengurus pernikahan Stephan dan Dyana.
"Nona Bella sedang menunggu di ruang keluarga Tuan." Ujar seorang maid pada Marcus hingga membuat yang lainnya langsung berjalan menuju ruang keluarga karna memang mereka sudah merindukan wanita hamil itu, mereka jarang berkomunikasi saat di New York, juga sudah tidak tinggal satu rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellathea (Vrene lokal) - END
FanfictionBella, model dan selebgram muda yang harus berjuang untuk dunianya. Third story