E

957 120 18
                                    

Matteo mengatakan pada istrinya bahwa ia akan bekerja tapi nyatanya ia tidak berangkat kekantor, tapi ia mengendarai mobilnya memasuki kawasan apartment yang pernah ia tinggali sebelumnya, dengan santai ia berjalan memasuki gedung apartment setelah memarkirkan mobilnya, bahkan staff-staff apartment sudah mengenalinya, dengan menggunakan lift ia bisa sampai di lantai 31 dan langsung berjalan menuju unit 3104.

Menekan bel yang tersedia di sebelah pintu, ini masih terlalu pagi untuk bertamu ke tempat orang lain tapi Matteo tidak peduli.

"Ada apa lagi kau kemari?" Ujar suara seseorang yang ia kenali dari speaker interkom tanpa membukakan pintu untuknya.

"Bukakan pintunya, ada sesuatu yang harus kita bahas." Ujar Matteo yang berusaha tenang meskipun ia benar-benar sudah ingin menerjang pemilik suara itu.

"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan." Sahut pemilik suara itu dari dalam.

"Ok berarti kau mau jatuh miskin saat ini juga." Ujar Matteo yang langsung membuat pemilik unit membukakan pintunya untuk Matteo, tanpa babibu Matteo langsung melangkahkan kakinya memasuki unit yang sempat ia tinggali beberapa waktu lalu, disaat ia masih tidak waras.

"Ada apa?" Anastasha bertanya begitu berhadapan dengan Matteo.

"Kenapa kau melakukannya?" 

"Melakukan apa?" Anastasha tentu saja tidak tau apa yang dimaksud Matteo.

"Kesalahan." Jawab Matteo yang membuat Anastasha semakin bingung, terlihat jelas diwajahnya.

"Kesalahan apa yang kau maksud?"

"Kenapa? Sulit mengingat kesalahan apa yang kau perbuat sanking banyaknya?"

"Apa maksudmu Matteo? Jika kau hanya ingin membual disini lebih baik kau pergi, aku masih harus ke kantor." Anastasha benar-benar tak mengerti dengan Matteo.

"Selingkuh, menjebak Bella, berbohong mengenai kehamilanmu yang mengatakan itu anakku, mengadu domba aku dan Bella, mengatakan yang tidak-tidak mengenai Bella, perlu aku jabarkan lagi apa yang telah kau lakukan?" Tanya Matteo dengan dingin dan mengintimidasi Anastasha.

"Aku tak mengerti apa yang kau ucapkan." Anastasha memalingkan wajahnya dari Matteo dan Matteo langsung tau bahwa wanita didepannya ini sedang mengelak dan berbohong.

"Kau tidak mengerti atau tak mau mengaku?" 

"Lalu apa? Kau mau apa? Bahkan jika aku mengaku pun tidak akan mengubah apapun." Sahut Anastasha sambil menantang Matteo.

"Tentu bisa, kau lupa siapa aku dan siapa Bella, dalam sekejap aku bisa membuat dirimu menderita Anastasha." 

"Wanita jalang itu pantas mendapatkannya, kenapa kau malah berada dipihaknya, apa karna tubuh wanita jalang itu lebih nikmat?"

"Apakah tubuh Reymond lebih nikmat? Permainannya lebih bisa memuaskanmu? Kau tau mengenai seorang gadis yang gagal menikah? Karna calon mempelainya selingkuh dengan seorang CEO kaya yang lebih tua darinya? Dan parahnya CEO itu juga sudah memiliki kekasih? Kau tau bahwa sang mempelai wanita bunuh diri? Kau tidak dihantui rasa bersalah akan itu? Kau tau bagaimana rasanya saat dibenci oleh seluruh Indonesia karna threads yang beredar di sosial media? Kau mau merasakannya? Kita lihat seberapa kuat kau bisa menahannya sampai kau menyusul Rosaline." Matteo terus maju mendekati Anastasha di setiap pertanyaannya yang membuat wanita tinggi itu mundur sampai membentur tembok dan tak bisa kemana pun lagi.

Anastasha merasa tertohok dengan setiap kata yang keluar dari mulut Matteo, benar-benar membuat hatinya terluka entah karna Matteo yang berkata seolah membencinya atau memang karna pria itu membicarakan fakta kesalahan yang diperbuatnya tapi tak mau diakui olehnya, Anastasha juga manusia yang melakukan kesalahan tapi tak mau mengakui, bukankah manusia brengsek memang seperti itu.

Bellathea (Vrene lokal) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang