Seperti arahan kemarin pagi ini Bella dan Ayla kembali ke rumah sakit, Bella sendiri sudah lebih baik daripada sebelumnya dimana ia bahkan tidak bisa menyentuh makanan sama sekali, ia sudah bisa makan tanpa memuntahkannya namun hanya bisa makan 4 sampai 5 suap setelah itu ia sudah tidak mau makan lagi. Ayla sendiri memutuskan untuk menginap semalam di loft milik Bella, hanya untuk memastikan jika Bella baik-baik saja.
Dan disinilah mereka mengantri untuk berkonsultasi dengan dokter Michelle lagi, 45 menit menunggu akhirnya mereka bisa masuk ke ruangan dokter.
"Hello Ms. Cleosa, bagaimana keadaan anda hari ini?" sapa dokter Michelle begitu Bella dan Ayla masuk.
"Baik dok, lebih baik dari kemarin, mungkin karna obat pereda mual."
"Good, baiklah sekarang saya akan melihat hasil lab anda dulu." ucap dokter Michelle sambil mengeluarkan beberapa kertas dari map yang tertulis atas nama Ms. Cleosa. Sedangkan Bella dan Ayla hanya duduk menunggu di depan Michelle.
"Selamat Ms. Cleosa dari hasil lab yang keluar anda memang positif hamil. Apakah anda sudah minum banyak seperti yang saya arahkan?" tanya dokter Michelle sambil memandang wajah ayu milik Bella dan Bella hanya menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu ayo, silahkan naik ke atas brankar dan mohon turunkan celana dan underwear-nya, saya akan melakukan USG transvaginal. Akan sedikit tidak nyaman tapi tenang saya saya akan melakukan dengan perlahan dan memastikan anda dan bayi baik-baik saja."
Bella pun mulai naik ke atas brankar dan melakukan apa yang di arahkan oleh dokter Michelle. Setidaknya hampir 60 menit Bella melakukan pemeriksaan itu, dokter Michelle juga menjelaskan mengenai kondisi janin dalam artian sebesar apa si janin dan juga sudah berapa minggu, kondisi rahim, dan semuanya ditunjukkan dan dijelaskan oleh dokter Michelle dengan baik. Dan baru Bella ketahui bahwa janinnya masih berusia 4 minggu yang berarti masih berbentuk embrio.
Sedangkan Ayla ia tetap duduk di tempatnya namun ia merekam semua yang ada di monitor yang memperlihatkan bentuk janin yang masih sangat kecil, kata dokter Michelle itu hanya sebesar biji kacang hijau dan pastinya dengan persetujuan dokter Michelle dan Bella untuk mendokumentasikan moment itu.
Setelah selesai Bella kembali duduk di samping Ayla dan mereka kembali mendengarkan penjelasan dokter Michelle.
"Kehamilanmu sehat dan karna masih berusia 4 minggu, kita belum bisa mendengar detak jantung baby, biasanya kita akan melakukan USG lagi di atas 7 minggu untuk mendengarkan detak jantungnya dan memastikan jika baby tumbuh dengan baik di dalam sana. Jadi saya akan membuat appointment lagi untuk Ms. Cleosa pada Senin, 5 April pukul 10 pagi, bagaimana?" tanya dokter Michelle sambil melihat kalender yang ada di atas mejanya.
"Bisa dok. Buat saja appointment-nya." jawab Bella dengan pelan namun tanpa keraguan sama sekali.
"Ok, sudah saya buat appointment-nya. Dan menurut perhitungan due date untuk anda melahirkan adalah tanggal 21 November. Apakah ada pertanyaan lagi mengenai kehamilan anda Ms. Cleosa?"
"Ehm apakah memungkinkan untuk dilakukan tes DNA pada bayi yang aku kandung?" tanya Bella takut-takut pada dokter Michelle.
"Mungkin tapi tidak sekarang, minimal kehamilanmu harus 12 minggu dan dalam keadaan sehat, namun aku sendiri tidak mengijinkan pasien mana pun untuk melakukan tes DNA pada kehamilan atas alasan apa pun, bahkan aku sendiri tidak ingin melakukannya, itu berbahaya bagi janin, resiko paling buruknya adalah keguguran. Lebih baik melakukan tes DNA saat bayinya sudah lahir. Anda tidak ada rencana untuk melakukan tes DNA saat hamilkan Ms. Cleosa? jika iya sepertinya harus anda tunda dulu."
"Begitu yah dok? aku hanya memastikan, tidak, dengan mendengar penjelasan dokter membuatku urung untuk melakukan tes DNA saat hamil."
"Begitu lebih baik, sebaiknya tunggu sampai bayi lahir lalu melakukan tes DNA, sangat berisiko tinggi jika dalam keadaan hamil. Biasanya juga kebanyakan dokter tidak ada yang ingin melakukan tes itu, apalagi di rumah sakit ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bellathea (Vrene lokal) - END
FanfictionBella, model dan selebgram muda yang harus berjuang untuk dunianya. Third story