Matteo membuka matanya dan yang pertama kali ia rasakan adalah aroma obat-obatan yang berarti ia tengah berada di rumah sakit, ia pikir ia akan mati tadi. Matteo menatap sekeliling dan tak melihat seorang pun disana sampai seorang wanita keluar dari kamar mandi, ibunya, Liana, padahal ia berharap istrinya yang menemaninya.
"Kau sudah sadar?" Tanya Liana dengan mata tak percaya dan berbinar menghampiri putranya yang terbaring di brankar.
"Dimana Bella?" Pertanyaan pertama yang keluar dari bibir Matteo.
"Mom panggilkan dokter dulu." Liana lantas menekan tombol yang berada didekat Matteo untuk memanggil dokter maupun suster untuk memeriksa keadaan Matteo.
Tak lama seorang dokter pun masuk ke ruangan dan mulai memeriksa Matteo.
"Apakah kau mengingat siapa namamu?" Tanya dokter itu setelah memeriksa keadaan Matteo.
"Matteo." Jawab Matteo dengan pelan.
"Nama lengkapmu?"
"Matteo Elvano Aldebaran."
"Kau ingat siapa dia?" Dokter itu menunjuk Liana yang ada didekat Matteo.
"Liana Aldebaran, ibuku." Matteo sedikit heran dengan pertanyaan sang dokter tapi ia tetap menjawab.
"Kau ingat apa yang terjadi padamu?"
"Aku dipukuli oleh adik iparku." Jawab Matteo yang membuat Liana dan sang dokter berpandangan bingung.
"Apa maksudmu?" Tanya dokter itu untuk memastikan.
"Aku.. aku melakukan kesalahan pada istriku hingga membuat aku dihajar oleh adik iparku sampai aku babak belur dan tak sadarkan diri." Jawab Matteo lebih jelas dan tanpa ragu sedikitpun. Matteo memandang dokter dan ibunya bergantian, apa ia Kendrick memukulnya separah itu? Apa
Dokter yang memeriksa Matteo menarik napas sebentar sedangkan Liana sudah khawatir setengah mati pada putra sematawayangnya.
"Matteo, sepertinya selama anda koma anda mengalami vivid dream." Ujar sang dokter yang membuat Matteo menatap sang dokter tak percaya.
"Apa maksudmu dok?" Tanya Matteo dengan wajah kebingungan.
"Anda mengalami kecelakaan mobil 2 bulan yang lalu dan mengalami koma dan sebuah keajaiban anda bisa terbangun dari koma, kemungkinan besar selama anda koma anda mengalami vivid dream yaitu mimpi yang terasa sangat nyata. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi." Jelas dokter laki-laki itu lalu dokter itu keluar untuk menyuruh suster menyiapkan semua ruangan untuk pemeriksaan, butuh waktu 1 jam lebih untuk melakukan pemeriksaan pada Matteo secara keseluruhan dan hasilnya baru akan keluar besok pagi.
"Besok saya akan kembali lagi untuk melihat hasil pemeriksaannya, untuk saat ini anda boleh istirahat dan jika terjadi sesuatu panggil saja. Selamat malam." Dokter laki-laki itu mengundurkan diri meninggalkan Matteo bersama Liana.
"Apa yang terjadi mom?" Tanya Matteo pada Liana tentu saja.
"Kau mengalami kecelakaan 2 bulan yang lalu."
"Kecelakaan apa? Bagaimana bisa? Dimana Bella mom? Dimana anakku?" Pertanyaan bertubi-tubi keluar dari bibir Matteo yang membuat Liana menarik napas panjang.
Flashback
"Apa?!" pertanyaan itu bukan dari Teo dan pastinya bukan dari Bella, namun yang bertanya mampu membuat kedua orang di dalam ruangan tadi terdiam membeku.
"Kau menghamilinya?" tanya orang itu dengan nada sarkas dan terdengar bahwa ia sedang menahan amarah.
Namun baik Matteo atau pun Bella tidak ada yang berani menjawab. Bella hanya mampu menunduk menyembunyikan wajahnya dengan tangan kanan memegang perutnya yang masih sangat rata seolah meminta kekuatan dari janin di dalam sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bellathea (Vrene lokal) - END
FanfictionBella, model dan selebgram muda yang harus berjuang untuk dunianya. Third story