Double Up!
Mendengar penjelasan sang ayah membuat Matteo hanya berfokus pada 1 nama, Bella, ia tidak peduli dengan siapa keluarga Bella sebenarnya, yang ia pikirkan adalah bagaimana menderitanya Bella dulu, ia tau bagaimana ketakutan Bella dulu saat mendengar suara ketukan saat malam, ia tau bagaimana Bella mendapatkan komentar buruk baik secara online maupun secara langsung, tapi baru sekarang ia menyadarinya terlebih saat ayahnya bilang Bella sempat pendarahan yang membuat Matteo semakin bersalah, hatinya terasa dicubit sedikit. Sekarang ia paham kenapa Marcus berbicara seperti itu, sekarang ia paham tentang tatapan tajam dan kebencian yang diberikan untuknya.
Matteo hanya diam membeku berusaha mengingat kembali seberapa menderitanya Bella dan lebih parahnya ia tidak ada dan ia juga penyebabnya. Ia menatap Anastasha disampingnya yang juga terdiam lalu menatap sang ibu yang sudah meneteskan air mata.
"Ayo pulang." Ujar Matteo yang ditujukan pada sang ibu karna bagaimana pun ia tak mungkin membiarkan ibunya menangis di publik.
Matteo berjalan duluan disusul oleh ibunya dan Anastasha di belakang, ia sudah bisa melihat keluarga Tanuwijaya juga sudah keluar dari gedung acara menuju mobil masing-masing, begitu juga dengan ayahnya.
Matteo menjalankan mobilnya dengan Anastasha yang berada disampingnya setelah memberi jalan duluan pada keluarga Tanuwijaya yang menggunakan 3 mobil 4 dengan mobil ayahnya, saat mereka melewati mobilnya ia bisa melihat seorang gadis menyerigai pada mereka dan membuat Anastasha berdecak kesal, sedangkan ia sendiri tau itu adalah Allysha pemilik restaurant Cleosa's House yang terkenal itu.
Selama perjalanan Matteo benar-benar hanya memikirkan Bella dan kandungannya, ia bahkan tidak mendengar Anastasha yang sedang mengomel disebelahnya atau ibunya yang terlihat murung di belakang sana.
"Kau tidak mendengarkan aku?" Kesal Anastasha karna sedari tadi ia sudah mengomel panjang mengeluarkan kekesalannya.
Matteo tidak merespon sama sekali ia hanya fokus menjalankan mobilnya agar bisa mengantar Anastasha pulang dan dia bisa segera membahas perkara Bella dengan ibunya, 1 bulan ditinggal sudah banyak hal yang terjadi dan ia sama sekali tidak mengetahuinya.
"Ya, kau ingin kita putus? Ok, karna mendengar wanita jalang itu anak dari MT Group kau langsung berpaling?" Anastasha semakin mengeluarkan kekesalannya pada Matteo.
"Turunlah, kita bicara lain kali saat kepala kita sama-sama dingin." Ujar Matteo pada Anastasha yang langsung membuat Anastasha semakin merasa terinjak.
"Kita putus. Aku membencimu." Ujar Anastasha dengan penuh emosi dan langsung keluar dari mobil Matteo dan membantingnya dengan keras sedangkan Matteo tidak peduli, ia langsung menjalankan mobilnya begitu Anastasha turun.
"Apa yang dibilang dad benar?" tanya Matteo setelah diam sejak mengantar Anastasha.
"Mom tidak tau, tapi itu juga yang dad katakan pada mom. Mom tidak tau apakah Bella benar anak mereka atau hanya bualan daddy-mu saja." Ujar Liana dengan pelan.
"Bukan, bukan itu yang aku maksud, mengenai mom dan Anastasha yang sengaja ingin mencelakakan Bella." Entah mengapa suara Matteo terdengar sangat dingin ditelinga Liana, putranya tidak pernah seperti ini sebelumnya.
"Maafkan mom, mom hanya ingin melakukan sesuatu agar kau bisa terlepas dari wanita itu dan segera mengejar kebahagiaanmu bersama Anastasha." Jawab Liana dengan lirih.
"Apa yang sudah kalian lakukan padanya?" Matteo merasa sangat tidak terima dengan jawaban yang diberikan ibunya meskipun benar kebahagiaannya terletak pada Anastasha tapi tidak pernah ada dalam benaknya untuk mencelakakan Bella terlebih wanita itu sedang hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellathea (Vrene lokal) - END
FanfictionBella, model dan selebgram muda yang harus berjuang untuk dunianya. Third story