Assalamualaikum!
Tadi sempet di unpub soalnya ada perbaikan.
Gimana? Siap kalo JALUR HALAL tamat?
Mau lebih panjang atau cepet tamat?
Konfliknya kurang gak?
Udah mulai PTN belum? Sekolah ku mulai normal tapi prokes ketat. Mohon dimaklumi kalo mulai jarang up. Da hoream nya🙏🏼
Ambil baiknya, buang buruknya.
☘
Semenjak perceraian kedua orang tuanya, Killa memilih tinggal bersama sang Mama. Tiba-tiba dijemput oleh Burhan untuk ikut dirinya ke Jakarta demi mengajari Killa beberapa usaha yang telah ia kmebangkan di sini. Killa itu anak pertama, otomatis jika Burhan tiada maka bisnisnya akan jatuh pada tangan anaknya. Setelah kematian Tiri, Burhan tak pernah bermain wanita lagi.
Killa telah mengadukan kejadian yang menimpanya pada Burhan. Namun bukan dengan fakta yang sebenarnya. Memanipulasi Burhan dan membalikkan fakta yang terjadi. Mengaku bahwa Birendra telah melecehkannya, dan mengaku bahwa Birendra yang memaksa ia untuk mengikutinya ke kamar. Killa itu sangat dimanja. Apapun yang ia inginkan akan terwujud hanya dengan satu kali ucapan. Termasuk sebuah kebohongan. Saking sayangnya Burhan pada Killa, ia sampai tak dapat mencari sebuah dusta dalam ucapan anaknya.
Burhan terlalu percaya. Ia tak pikir panjang dengan apa yang anaknya ucapkan. Tak ingin berusaha mencari bukti, ia merasa anaknya sangat jujur hanya karena bulir air mata hadir menjadi pelengkap ketika Killa berucap.
Burhan selalu menuruti keinginan anaknya, termasuk mendekati Birendra. Tak peduli dengan keyakinan keduanya yang berbeda, Killa kukuh ingin meminta tanggung jawab Birendra. Burhan bingung, ia harus melakukan apa. Berdebat dengan Tino tak pernah membuatkan hasil karena pria itu terus memantau bukti.
Killa tak ingin bertemu Tino sebab ia merasa terpojok dan terncam. Sekarang ia terus menggigiti kukunya merasa bimbang akan apa yang Tino lakukan. Cctv sudah normal, dan kabarnya menurut dua orang bayaran Killa Tino akan menuju ruang cctv. Killa sudah menyuruh mereka untuk menghalangi Tino datang ke sana bagaimana pun caranya. Namun sampai sekarang Killa belum mendengar kabar dari rekannya.
Dering ponsel terdengar kala pikirannya melayang. Melihat nama di layar itu, ternyata Woi. Tak peduli, Killa melempar ponsel tersebut begitu saja. Heran, Killa sudah menyakiti laki-laki itu berkali-kali namun kenapa Woi tak pernah menyerah. Dulu saat Woi sakit Killa memang selalu ada dan selalu menemaninya hingga laki-laki itu sembuh dari cidera kaki hingga bisa berjalan kembali.
Namun setelah itu, Killa kembali mengabaikan Woi. Sementara saat Woi akan menyerah Killa justru mendekatkan diri. Memang, perasaan Killa sudah memudar namun tak ingin Woi benar-benar pergi. Sementara Birendra? Entah kenapa rasanya sangat sulit melupakan laki-laki itu. Apakah ini hanya sebuah obsesi? Apapun itu Killa tak peduli yang penting Birendra ada untuknya.
"Jangan sampe dia bisa masuk. Lo harus halangan gimana pun caranya. Gak mau tau! Kalo lo gagal gue gak bakal kasih duit!"
Killa mematikan sambungan telfon tersebut. Melempar benda pipih berbentuk persegi dengan tak acuh. Sadar, walaupun mereka beda kasta, tapi hanya untuk bersama Birendra ia rela melakukan apa saja.
Pintu kamar terbuka, Burhan masuk menghampiri Killa yang berdiri di depan jendela. "Killa,"
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JALUR HALAL [TAMAT]
Teen Fiction"Ma, Rere harus tanggung jawab!" "KAMU HAMILIN ANAK ORANG?!" "Rere udah pegang tangan perawan, Ma!" *#* "Kamu tidur dimana?" "Kata Mama sepasang suami istri harus tidur berdua. Kalo pisah ranjang nanti dosa." "Aku gak mau," Birendra menarik tangan...