MELFI [3. panggilan baru]

292 19 6
                                    

"kadang Allah menghadirkan seseorang hanya untuk mengukir kisah indah untuk sesaat, bukan sampai akhir hayat."

~Melody Alzeta Pratama~

Yang belum follow, Jangan lupa follow dulu ya guys❤️

Yang belum follow, Jangan lupa follow dulu ya guys❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

melfi•

Saat ini Melody sudah berada di halaman rumah, menunggu dua ajudannya menyiapkan mobil untuk pergi ke kampus.

Tak seperti biasanya yang sudah siap bahkan sebelum Melody bangun. Hari ini sikap mereka terlihat aneh. mereka seakan melambat-lambat kan semuanya. Padahal mereka tau Melody sedang buru-buru sekarang.

"Kulkas ayo dong cepetan! ini udah jam delapan," Melody berdecak kesal dengan dua ajudannya yang sejak tadi banyak alasan. Dari mulai kunci mobil lupa meletakkan, memanaskan mobil dulu, bensin habis, lalu apalagi nanti.

Kulkas dua pintu, itu panggilan Melody untuk dua ajudannya. Yang sejak dua tahun lalu bersamanya.
Nama mereka, Tamrin dan Rady. Tapi Melody lebih suka memanggil mereka dengan sebutan kulkas dua pintu. Menurut Melody nama itu lebih singkat dan pas di sematkan untuk dua orang yang dingin, tanpa ekspresi bagai es batu itu.
Bukannya tidak sopan pada orang yang lebih tua. Tapi memang nyatanya mereka seperti es batu.
Mereka juga biasa saja ketika di panggil dengan sebutan kulkas dua pintu oleh Melody. Jadi tak apa lah!

"Tunggu sebentar non," Jawab Tamrin dari dalam garasi.

Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil putih berplat AFW yang baru saja di parkirkan di depan gerbang rumah yang sudah terbuka.
"Mel! Ayo berangkat," Teriak seseorang yang tak lain adalah Arfi, dari jendela belakang mobil yang terbuka. Hanya berjarak beberapa meter dari tempat Melody duduk.

Melody mengerutkan dahinya bingung. Bagaimana lelaki itu bisa tau tempat tinggalnya?
"Kakak ngapain disini?" Tanya Melody masih dalam posisi duduk di bangku halaman.

"Jemput lo!" Jawabnya, melipat tangan di atas jendela mobil dan menaruh dagunya di sana.
Sungguh indah hari ini. Masih pagi sudah di suguhi kecantikan dari seorang bidadari.

"Ngapain jemput aku? Aku bisa berangkat sendiri!" Jawab gadis itu tak suka.

"Udah si tinggal naik! apa susahnya?" Ucap Arfi merasa gemas dengan wajah tertekuk Melody.

"Maaf non. Mobilnya mogok!" Ucap Rady ketika sampai di depan Melody.
Ya Tuhan alasan apa lagi ini.
Bukankah Melody punya banyak mobil. Tinggal pakai yang lain apa susahnya?

"Ya Allah pak, kan bisa pakai yang lain," Sungguh pagi ini semua orang membuat kesal.

"Udah deh Mel, makanya bareng gue aja!" Tak berniat turun dari mobil lelaki itu masih senang memandangi tubuh indah istrinya itu dari jarak beberapa meter.

melfi (love and hurt?) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang