Ini tentang seorang pemuda bernama Arfi Fadillah Winata yang di minta untuk menikahi seorang gadis oleh ayah dari gadis itu sendiri. Gadis yang menjadi sahabat kecilnya dulu.
Ini juga tentang Melody Alzeta Pratama
Gadis cantik yang sama sekali tida...
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
(Q.S Al-Israa: 32)
Perhatian! Dipart ini ada beberapa kata yang kurang baik (kasar) Jadi dimohon jangan mambacanya secara jelas (sudah Thorsy sensor, jangan dibaca gamblang lagi!!) Kalo kebaca Thorsy gak tanggung jawab ya!!🏃🏃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•melfi•
Antariksa memiliki enam orang anggota inti, yang tak lain adalah Arfi sebagai ketua, Kevin sebagai wakil, Tian, Nata, Viko dan Sholeh. Tapi jangan salah, sebenarnya Antariksa beranggotakan lima puluh orang. Mereka memang jarang berkumpul karena kesibukan masing masing. Ada yang kuliah, bekerja, bahkan yang masih SMA pun ada. Tapi jangan remehkan mereka, untuk masuk menjadi anggota Antariksa memerlukan kekuatan fisik yang di uji langsung oleh para anggota inti dan pihak kepolisian, tak lupa juga kekuatan mental di uji, karena mereka akan sering mendengar ocehan dan umpatan dari Viko dan Sholeh. Di tambah lagi para pelaku kejahatan di luar sana. Mereka harus memiliki jiwa yang tenang agar segala rencana dan strategi mereka dalam menjebak tidak gagal.
"mampus lo! Kena karma kan, gue bilang apa? Jangan suka mainin cewe," ucap Nata tertawa puas. Di ikuti kekehan kecil dari anggota lain. Sebenarnya mereka sangat ingin tertawa puas, tapi takut pada Viko yang sudah lebih dulu menjadi anggota Antariksa, di tambah dia anggota inti, yang sudah jelas di atas mereka kekuatan dan ilmu bela dirinya.
"Tau lo!" Sahut Sholeh.
"Eh, lo juga sama aja tol." Kesal Viko.
"Gue mah gak suka, cuma hobi," ucap Sholeh terkekeh yang langsung mendapatkan hadiah jitakan dari Viko.
"Mending lo kaya Kevin tuh, sampai aja. Biar cewe yang ngejar kita." Ucap Nata menunjuk Kevin dengan dagunya. sedangkan orang yang di tunjuk nya hanya menatap ke depan sambil mengisap rokoknya. Sama sekali tidak perduli dengan pembicaraan mereka.
"Kalo muka ganteng si santai Nat, tapi kalo muka spek t*i kayak si Sholeh mah susah, boro-boro ada yang ngejar, ada yang mau aja syukur!" Ucap Viko panjang lebar.
"Bhahahah," Bian tak dapat menahan tawanya.
"Kampret lo!" Kesal Sholeh. "Lagi galau aja masih bisa ngehina orang lo!" Sambungnya, bukan menatap pada Viko yang sudah menghinanya, Sholeh justru menatap Bian tajam.
Bian membekap mulutnya sendiri. "Maaf bang kelepasan,"
Hari ini hampir semua anggota berkumpul atas instruksi ketua. Mereka berkumpul di taman belakang basecamp. Salah satu tempat ternyaman mereka untuk bersantai, apalagi di saat kondisi hati sedang galau seperti yang di alami Viko saat ini. Di suguhi pemandangan danau buatan yang di kelilingi rimbunnya pepohonan membuat hati terasa lebih tenang. Walaupun basecamp mereka berada di dalam sebuah kompleks tapi jangan salah, di antara semua rumah yang ada di kompleks ini, basecamp mereka lah yang paling besar dan luas halamannya. Maklum lah anggotanya kan sultan semua. Mau di buat mall pun di dalam sana mereka mampu.
