MELFI [21. Cinta atau apa?]

123 9 5
                                    

"Ya Rabb, jika ini semua memang mimpi, biarkan aku tertidur selamanya. mungkin rasa sakit di dalam mimpi tidak sesakit ketika aku sadar bahwa Ini semua memang nyata."

~Melody Alzeta Pratama~

Kanaya, Aliza, Amira (sahabat Melody)Kevin (kakak sepupu Melody)Azam, Agam (adik kembar Melody)Arsya (teman satu fakultas Melody)Tamrin, Rady-Kulkas dua pintu (bodyguard Melody)Al/Ali (ayah Melody)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanaya, Aliza, Amira (sahabat Melody)
Kevin (kakak sepupu Melody)
Azam, Agam (adik kembar Melody)
Arsya (teman satu fakultas Melody)
Tamrin, Rady-Kulkas dua pintu (bodyguard Melody)
Al/Ali (ayah Melody)

•melfi•

"Arfi siapa sih sebenarnya? Sejak kapan lo kenal dia, kenapa kita gak tau?" Tanya Aliza mengintrogasi. Sedangkan orang yang sedang di ajaknya serius malah senyum-senyum tak jelas, masih larut dalam kebaperannya dengan perlakuan Arfi, tadi siang.

"Temen!" Jawab Melody singkat.

"Mana ada temen yang sampai temenin di rumah sakit, lagi juga semua temen lo kan temen kita juga. Kita gak kenal sama Arfi." sahut Kanaya.

"Ngaku aja sih Mel? Kalo dia emang beneran pacar lo kita juga gak masalah." Aliza memandang ke arah Amira yang justru asik memainkan bunga Kamboja yang tak ia ketahui kepemilikannya. tak habis pikir kenapa gadis itu ada saja kelakuannya.

Kalo cowo itu beneran pacar Mel, berarti gue gak bisa dapet barang-barang mewah lagi dong dari CCPM. Batin Kanaya.

CCPM= cowo cowo pengagum Melody. grub WhatsApp dan Telegram yang di buat oleh Kanaya.

"Mau jujur apa? Orang emang dia bukan siapa-siapa gue. Dia cuma temen," sahut Melody menajamkan pandangannya pada Amira, takut jika gadis itu merusak bunga pemberian Arfi.

"Tapi dia suka kan sama lo?" Tanya Kanaya, sudah terlihat dengan jelas dari perlakuan yang di berikan Arfi pada Melody, lelaki itu mencintainya.

"Ya, katanya sih gitu," sahut Melody ragu. Jujur sampai saat ini Melody belum benar-benar yakin dengan kata cinta yang di ucapkan Arfi, ia takut lelaki itu hanya mempermainkannya. Maklum lah masa lalunya tentang percintaan terbilang suram.

"Dan lo?" Sambung Aliza cepat.

"Hmm," Melody diam sejenak, berpikir jawaban apa yang harus diberikan. Melody tidak yakin dengan perasaannya. Di bilang cinta, Apa iya? Di bilang tidak, Kenapa dia bisa senang dengan setiap perhatian dan tindakan lelaki itu?
Ahh sudahlah, Melody tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.

"Tuhh lo gak bisa jawab kan?" Sahut Kanaya. "Itu artinya Lo beneran suka sama dia?!"

"Tau ah!" Ucap Melody membuang pandangan.

melfi (love and hurt?) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang