"ini hanya hari yang buruk, bukan hidup yang buruk!"
~Melody Alzeta Pratama~
Jangan lupa follow
•melfi•
Dengan pandangan menunduk gadis cantik dengan balutan hijab hitam menutup dada serta dress panjang, yang di lapisi oleh jas dokter itu melangkah 'kan kakinya menyusuri koridor rumah sakit. menuju ruang prakteknya.
"Pagi dok," sapa Vani, asisten dokter Melody. Ketika melihat kedatangan Melody.
"Pagi juga Van," ucap Melody meletakkan tasnya diatas meja.
"Kamu sudah periksa kondisi Nina?" Tanya Melody.
"Belum dok, tadi saya sudah coba periksa, tapi Nina menolak. Dia bilang hanya mau di periksa sama dokter!" Jawab Vani.
Nayna Aprilia, seorang gadis kecil berumur 6 tahun, yang menderita leukimia limfositik akut (LLA). Gadis kecil itu menjadi pasien tetap yang di tangani oleh Melody. Seharusnya memang belum waktunya Melody mengambil tugas untuk merawat pasien seperti Nayna, mengingat pendidikannya sebagai dokter baru beranjak 6 semester. Namun gadis kecil itu, sudah terlanjur suka dengan Melody, sejak ia di diagnosa penyakitnya satu tahun lalu. ia slalu menolak ketika ingin di tangani oleh dokter lain. itu sebabnya keluarga Nayna meminta secara khusus penangan dari Melody. Pihak rumah sakit pun akhirnya mengizinkan Melody menangani Nayna. Tak lain karena Melody dinilai sudah mampu menangani pasien seperti Nayna dengan kecerdasan dan kehandalan yang ia miliki. Namun dengan catatan, masih dalam pengawasan dokter yang lebih ahli.
"Oke, saya periksa Nina dulu," Melody melangkah 'kan kakinya keluar dari ruang prakteknya, menuju kamar rawat yang sudah dua hari ini di tempati Nayna. Akhir-akhir ini Kondisinya memburuk, membuatnya harus kembali di rawat dirumah sakit.
"Selamat pagi, Nina sayang!" Ucap Melody ketika membuka pintu kamar rawat Nayna.
"Aaaaa, aunty Mel!" Teriak Nayna bersemangat melihat kedatangan Melody.
"Gimana kondisinya sekarang sayang? Ada yang masih sakit?" Tanya Melody lembut. Ia mendekat ke hospital bed yang di tempati Nayna.
"Gak sesakit kemarin kok, Nina udah baik-baik aja!" jawabnya antusias.
Memang seperti itulah Nayna, ketika bertemu Melody, selalu bersemangat dan ceria, walaupun rasa sakit masih menyerang tubuhnya.
"Kalo gitu bilang apa?"
"Alhamdulillah!" ucap Nayna, mengerti maksud ucapan Melody.
"Pinter! Obatnya udah di minum sayang?" Melody kembali bertanya.
"Belum aunty, Nina nya bendel. Susah banget di suruh minum obat!" Dhanisa putri, ibu Nayna, tiba-tiba menyahut.
"Ih Kok gitu sih sayang, kan aunty udah sering bilang sama Nina, gak boleh telat minum obatnya! Nanti Nina makin sakit gimana?" Ucap Melody dengan nada suara rendah, seakan sedih dengan apa yang di lakukan Nayna.
KAMU SEDANG MEMBACA
melfi (love and hurt?) REVISI
Fiksi RemajaIni tentang seorang pemuda bernama Arfi Fadillah Winata yang di minta untuk menikahi seorang gadis oleh ayah dari gadis itu sendiri. Gadis yang menjadi sahabat kecilnya dulu. Ini juga tentang Melody Alzeta Pratama Gadis cantik yang sama sekali tida...